Cerita itu berawal dari sepatu Nabila yang tak sengaja diduduki oleh teman sekelasnya pada Sabtu, 6 April 2019 lalu. Saat itu, Nabila tengah mengepel di kelas pada jam ekstrakulikuler.
Melihat sepatunya diduduki, murid kelas 6 SDN Pangauban itu marah. Pasalnya sepatu itu merupakan hasil jerih payahnya dari memulung rongsokan selama seminggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikcom, sepatu itu sebagian besar terbuat dari karet busa berwarna biru dan sedikit kotor karena terkena lumpur di jalan. Tidak ada lubang yang membuat sepatu itu menjadi rusak.
"Mungkin bukan karena sepatunya yang rusak, tapi Nabila merasa sepatu itu ia beli dengan hasil keringatnya sendiri," ujarnya.
Reaksi Nabila dan kisahnya yang berjuang keras menjadi tulang punggung keluarga lewat memulung, memicu empati dari warganet untuk berbondong-bondong memberikan sepatu dan bantuan lain kepadanya.
"Alhamdulillah, banyak yang datang membantu. Tak hanya sepatu tapi juga yang lainnya," ucapnya. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini