Para pemuda Ciamis ini berkumpul di halaman Universitas Galuh, Jumat (12/4/2019). Berbekal linggis, paku, ember dan peralatan lainnya, mereka langsung menyisir pohon di tepi Jalan RE Martadinata. Satu per satu paku yang ditemukan langsung dicabut. Termasuk APK yang dipasang menggunakan paku langsung diturunkan.
Mereka cukup kesulitan saat mencabut paku, terutama paku yang berukuran besar dan ditancapkan begitu dalam. Meski dengan alat seadanya, pemuda ini terus berusaha agar paku dapat tercabut sampai ujung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aksi cabut paku di pohon, cabut kawat dan tambang yang melilit di pohon," ujar inisiator aksi cabut paku Sopyan Romjani di sela-sela kegiatan.
![]() |
Sopyan mengatakan inspirasinya aksi ini berawal keresahan pribadi dan teman-teman melihat lingkungan. Pohon-pohon dijadikan media untuk promosi iklan dan media kampanye partai dan calon anggota legislatif.
"Kan sudah tahu semua, sudah ada aturannya jangan memasang alat peraga kampanye di pohon, taman dan tempat sekolah. Hasilnya, meski baru sebentar sudah ada sekitar 100 lebih paku yang dicabut," katanya.
![]() |
Sementara itu salah satu peserta aksi Tatang Sutisna mengatakan peserta aksi ini dari berbagai kalangan secara sukarela.
"Memang risih lihatnya, setiap lihat pohon pinggir jalan pasti ditempel reklame atau alat kampanye. Parahnya lagi dipasang dengan paku. Itu sudah merusak, pohon juga makhluk hidup yang harus diperhatikan," ucapnya.
Ia berharap kepada semua pihak sadar untuk tidak memasang media promosinya di pohon. Sebab masih banyak alternatif lain untuk melakukan promosi. (tro/tro)