"Kalau dari pantauan kami sosmed dan survei darat, ternyata program gagasan dan cara kampanye meningkatkan popularitas PKS. Sebelum ini PKS hanya 65-67 persen, tapi sekarang di atas 80 persen," kata Sohibul dalam kampanye akbar PKS di Sidolig, Kota Bandung, Kamis (11/4/2019).
Dalam pidatonya, Sohibul menyinggung mantan Presiden Megawati Soekarnoputri memberikan previlege bagi pengemplang Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Padahal saat itu merugikan negara sekitar Rp 600 triliun.
![]() |
Hal serupa juga terjadi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo yang memberikan pengampunan pajak bagi konglomerat tanah air. Menurutnya negara kehilangan Rp 2.000 triliun akibat program tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengakui PKS menawarkan tiga program yang bisa memberikan keadilan bagi masyarakat kecil. Misalnya bebas biaya pajak bagi 105 juta masyarakat pemilik motor setiap tahunnya.
Selain itu, membuat program Surat Izin Mengemudi (SIM) yang berlaku seumur hidup dan bebas pajak bagi masyarakat berpenghasilan di bawah Rp 8 juta.
"Kami ke depan ingin beri perhatian ke rakyat kecil supaya betah di indonesia. Karena mereka merasa tidak adil selama ini," kata Sohibul.
Saksikan juga video 'AHY ke Presiden Terpilih: Turunkan Pajak, Tingkatkan Upah Buruh':
(mud/ern)