Pengemudi Becak Protes Transportasi Online Masuk Pangandaran

Pengemudi Becak Protes Transportasi Online Masuk Pangandaran

Andi Nurroni - detikNews
Kamis, 04 Apr 2019 16:31 WIB
Becak protes transportasi online masuk Pangandaran. (Foto: Andi Nurroni/detikcom)
Pangandaran - Pengemudi becak di kawasan wisata Pantai Pangandaran memprotes beroperasinya penyedia jasa transportasi online di wilayah mereka. Tukang becak menuding mereka mengambil calon-calon penumpang.

"Sekarang bayangkan. Kita dari subuh, enggak narik-narik. Ada calon penumpang satu diambil sama mereka (transportasi online)," ujar Ketua Perkumpulan Pengemudi Becak Desa Pangandaran Saep Suparman kepada detikcom, Kamis (4/4/2019).

Pihaknya merasa tidak dihargai karena transportasi online masuk ke area garapan mereka tanpa silaturahmi atau sosialisasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saep mengatakan keberatan tersebut sebenarnya telah dimediasi oleh Bupati Pangandaran. Namun, belum ada solusi yang disepakati.

Menurut Saep, bupati menyanggupi membantu pemberian uang muka kredit sepeda motor untuk para tukang becak. Sepeda motor tersebut, nantinya bisa digunakan untuk memodifikasi becak jadi becak-motor.

"Tapi kan kalau cuma dibayarkan DP, kita cicilannya susah. Kalau gabung (transportasi online) repot juga, kita enggak pada bisa pakai HP. Saya saja enggak punya HP," ujar Saep.

Saat ini, kata Saep, ia sedang mendata kembali anggota dan pengemudi becak non-anggota yang ada di Pangandaran. Hingga kini tercatat ada 120 orang. Di luar itu, masih banyak pengemudi becak seperti yang beroperasi di pasar dan terminal.

"Mudah-mudahan ada solusi. Tapi sebelum ada solusi, kami minta transportasi online jangan beroperasi dulu," katanya.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pangandaran Saepuloh membenarkan mediasi dengan dengan transportasi online dilakukan Senin lalu. Menurutnya beberapa solusi telah ditawarkan, termasuk memfasilitasi becak jadi becak-motor.

Menurut Saepuloh, pihak transportasi online sendiri telah memiliki layanan kerjasama dengan pengemudi becak-motor. Asal, motor yang digunakan memiliki surat-surat lengkap dan membayar pajak.

Saepuloh menjelaskan, izin operasional transportasi online langsung dari pemerintah pusat. Sehingga, pemerintah daerah tidak bisa membatasi layanan.

"Semua harus menyadari, ini perkembangan teknologi yang tidak bisa dilawan," kata Saepuloh.

Gojek Bantu Pariwisata Pangandaran

Sementara itu Regional Head Corporate Affairs Gojek Jabar dan Banten Wildan Kesuma mengatakan Gojek mulai beroperasi di Kabupaten Pangandaran sejak Maret 2019. Ia optimistis, kehadirannya akan bermanfaat bagi sektor pariwisata dan pelaku usaha lokal.

"Kabupaten Pangandaran memiliki sektor pariwisata yang potensial. Gojek siap mendukung para pelaku usaha lokal," ujar Wildan kepada detikcom di Pangandaran, Kamis (4/4/2019).

Bagi masyarakat dan wisatawan di Pangandaran, Wildan menginformasikan, saat ini sudah tersedia sejumlah layanan seperti Go-Ride, Go-Car, Go-Food dan Go-Send.

untuk mendukung kelancaran beroperasinya Gojek di Pangandaran, pihaknya terus berkomunikasi aktif dengan Pemerintah Kabupaten Pangandaran, termasuk Dinas Perhubungan dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.

"Mereka (pemerintah) sangat menyambut baik kehadiran Gojek," kata Wildan.



Simak juga video Maryono, Tukang Becak Viral yang Gigih Bekerja Demi Keluarga:

[Gambas:Video 20detik]

(tro/tro)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads