Ujang Solihin, ayah bayi, setia menunggu putrinya tersebut di rumah sakit. Dia bercerita perubahan dialami istrinya sebelum peristiwa mengerikan itu.
"Pascamelahirkan (anak kedua), istri sering melamun dan gelisah. Kalau waktu anak pertama enggak apa-apa, normal," ucap Solihin di RSUD Bayu Asih, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (29/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan saat ini istrinya dibawa ke rumah mertuanya atau rumah orang tua W untuk mendapat pendampingan dari pihak keluarga. Ujang berharap ada keajaiban untuk kesembuhan putri tercintanya.
"Masih kritis, napasnya juga dibantu sama alat. Pengen cepet sembuh, mudah-mudahan," ujar Solihin.
Informasi diperoleh polisi berdasarkan keterangan keluarga, W mengalami depresi sejak mengandung bayi tersebut di usia kandungan 7 bulan. Pikiran itu disebabkan posisi anaknya yang dalam keadaan sungsang di dalam perut. Pelaku kerap tidak bisa tidur karena hal tersebut.
W tega mengubur bayinya itu di area belakang rumah, Kampung Pasirmuncang, Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (27/3).
"Depresi. Karena dulu pas kandungan tujuh bulan, dia diperiksa ke bidan. Katanya anak posisi kepalanya di atas, ada tulisan di buku kalau posisi seperti itu berbahaya. Jadi istri saya kepikiran terus. Enggak bisa tidur, satu malam itu tidurnya hanya dua jam," tutur Solihin.
Simak Juga 'Penyelamatan Heroik! Bayi Jatuh Berhasil Ditangkap':
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini