Pantauan Detikcom, bentrokan secara intens terjadi selama 10 menit. Kendati begitu, tak ada yang terluka dalam bentrokan ini.
Hanya tawa dan gurau canda yang mewarnai sepanjang bentrokan. Jauh dari kata mencekam, mereka saling bersalaman dengan senyum mengembang di akhir acara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Palagan Toya atau perang air ini merupakan salah satu rangkaian acara Ruwatan Lembur Kampung Cibedug yang biasa dilakukan tiap tahun. Namun festival saling lempar ini baru pertama kali dihelat.
"Festival ini dilakukan untuk mempererat silaturahmi antarwarga dan rasa ungkapan rasa syukur kepada Tuhan karena telah memberikan segala-galanya untuk kami warga Cibedug," ujar sesepuh adat Kampung Cibedug, Aki Dede Atmadja (72).
Sebagai amunisi, panitia menyiapkan 2.500 bungkus susu murni yang telah dicampur air dan 2.500 bungkus kopi luwak. Bahan-bahannya berasal dari urunan warga dan sumbangan dari pengusaha kopi luwak setempat. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini