"Pada dasarnya tidak ada seorang pun di dunia ini yang menginginkan kematian. Tetapi kenyataan 1.500 per orang per hari di Indonesia mencoba bunuh diri," katanya via sambungan telepon, Selasa (12/3/2019).
Ia mengungkapkan mereka bunuh diri bukan karena menginginkan kematian, melainkan tak dapat menemukan jalan keluar dalam menyelesaikan masalah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, untuk mengatasi hal tersebut apakah itu keluarga, teman, guru, dokter atau perawat harus bertugas mencari jalan keluar agar tidak bunuh diri. "Sebenarnya bunuh diri itu jeritan bahwa dia punya masalah, tapi tidak diungkapkan secara verbal," ujarnya.
Menurutnya, situasi yang membuat dia terperangkap dan membuat dia stres bisa diakibatkan oleh beban akademik atau mahasiswa tersebut tak kunjung lulus dan terancam drop out. Masalah keuangan, masalah hubungan antar manusia, dengan pacar atau orangtua bisa menjadi permasalahan. Hal itu, umum ditemukan di mahasiswa.
"Sebagai perguruan tinggi, kewajibannya bukan hanya meningkatkan ilmu pengetahuan, prestasi belajar, bukan hanya itu. Tetapi mahasiswa itu harus merasa aman, bisa studi dengan baik, kalau dia mengalami masalah ada yang bantu, itu tanggungjawab perguruan tinggi," tuturnya.
Ia menjelaskan, dari hasil penelitian yang pernah dilakukannya, hampir setengahnya mereka yang melakukan bunuh diri sebelum umur 18 tahun mereka sudah punya masalah.
"Ketika dia masuk ke perguruan tinggi, masalah itu ada di sana. Biasanya masalah keluarga, masalah kepribadian atau masalah kejiwaan. Masuk mahasiswa, jadi mahasiswa bermasalah dan mahasiswa bermasalah ini pasti bakal menemukan banyak masalah. Tidak dapat menyelesaikan diri, tidak bisa beradaptasi maka akan jatuh," jelasnya.
"Jadi, yang terbaik di setiap perguruan tinggi harus bisa mendeteksi, mahasiswa mana yang mempunyai masalah. Menyediakan konseling bagi mahasiswa yang bermasalah, bukan hanya menunggu, menunggu mahasiswa datang harus berperan aktif melihat mahasiswa mana yang terancam DO, itu aja deh. Mahasiswa mana yang prestasi terus menurun, mahasiswa mana yang bolos terus ini harus dilakukan konseling agar bisa dibantu. Kemudian membuat mahasiswa ini dapat dukungan, dari temannya dan lainnya, ini penting," tambahnya.
Teddy berujar, permasalahan bunuh diri terjadi bukan hanya di Unpad saja. "Hampir semua perguruan tinggi di Bandung punya masalah bunuh diri dan segala macam," pungkasnya.
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini