"Iya mungkin di atasnya satu jaringan (Taiwan). Tapi kita mesti kembangkan (penyelidikan) ke sana (ada atau tidaknya keterkaitan dengan kasus Zul 'Zivilia')," kata Kepala BNN Jabar Brigjen Sufyan Syarif di kantor BNN Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin (11/3/2019).
Ia menuturkan akan berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk mendalami keterkaitan jaringan tersebut. Mengingat, Sufyan menjelaskan, pengungkapan kedua kasus sabu itu melibatkan dua wilayah berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sufyan, narkoba jenis sabu banyak diproduksi di China dan Taiwan. Biasanya, sambung dia, jaringan kedua negara tersebut menyelundupkan sabu melalui Aceh dan Kepulauan Riau.
"Jaringan Taiwan masuk melalui sindikat Aceh, kalau enggak Kepri," ujar Sufyan.
BNN Jabar mengungkap penyelundupan 20 kilogram sabu dari Dumai (Riau) menuju Sukabumi (Jawa Barat), pada 9 Februari 2019. Petugas menangkap empat tersangka inisial AG, LI, AJ, dan GI. Mereka dikendalikan oleh salah satu napi, inisial J, dari Rutan Medaeng, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Sementara, Zul 'Zivilia' ditangkap tim Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya di sebuah apartemen di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 28 Februari 2019. Selain Zul, polisi saat itu menangkap 3 tersangka lainnya, yakni MH alias Rian (26), HR (28), dan seorang perempuan, D (26).
Barang bukti yang diamankan 9,54 kilogram sabu dan 24 ribu butir pil ekstasi.
Ini Alasan Zul ''Zivilia'' Edarkan Narkoba, Simak Videonya:
(mud/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini