Menurut Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil salah satu penyebab lambatnya proses lelang karena adanya struktur baru dalam organisasi pemerintahan. Pasalnya proses pengadaan dan lelang saat ini dikelola oleh Biro Pengadaan Barang dan Jasa.
"ULP nya kan organisasi baru lelangnya. Kebaruan lelang ini mengakibatkan beberapa urusan internal terkendala," katanya, kepada wartawan, Senin (4/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah meminta Pak Sekda untuk menyelesaikan masalah ini, minimal dijaga Satpol dulu. Sekarang (lelang sudah berjalan) tapi ya sekarang memang tidak secepat tahun lalu," ujarnya.
Baca juga: Gedung Sate Nihil Satpam, Ada Apa? |
Diberitakan sebelumnya, ada yang berbeda dengan suasana Gedung Sate, Jumat (1/3/2019) hari ini. Sejumlah satpam yang biasanya nampak berjaga di sejumlah titik area Gedung Sate tampak tidak terlihat.
Dari pantauan detikcom, hampir seluruh area masuk ke kawasan Gedung Sate terpaksa ditutup lantaran tidak ada petugas yang berjaga. Contohnya saja di pintu masuk Jalan Cimandiri.
Selain itu, tidak seperti biasanya beberapa akses masuk ke dalam area Gedung Sate juga tampak tidak terlihat petugas yang berjaga. Seperti di pintu gerbang utama yang biasanya terdapat satpam kini tidak tampak. Hanya terlihat beberapa petugas keamanan dalam yang telah berstatus PNS.
Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa menjelaskan, hilangnya satpam di Gedung Sate lantaran kontrak kerja antara Pemprov Jabar dengan perusahaan penyedia jasa pengamanan sebelumnya telah berakhir. Sementara itu, proses lelang untuk penyedia jasa pengamanan yang baru belum selesai.
"Memang untuk yang ini sudah selesai ininya (kontrak). Untuk jasa keamanan dalam itu Kamdal maupun satpam harus proses lelang," ucapnya, di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (1/3/2019).
Menurutnya, masalah ini tidak lepas dari ketidak sigapan Biro Umum dan Biro Pengadaan Jasa Pemprov Jabar mengantisipasi hal ini. Sehingga proses lelang penyedia jasa pengamanan sedikit terhambat.
"Memang ini kekurang sigapan di Biro Umum juga di Biro Pengadaan Barang dan Jasa. Dan memang ada hal-hal (kendala lain) seperti pembentukan Biro baru sehingga ada sedikit kegamangan di proses awal," ucapnya. (mso/ern)











































