Awalnya, Bunga dinyatakan hilang pada Jumat (16/2/2019) siang. Sore harinya, tim gabungan dari aparat kepolisian, TNI, BPBD, dan SAR melakukan pencarian di Sungai Wadas selama lima hari. Namun, Bunga tak kunjung ditemukan.
Selasa (19/2/2019), seorang pencari kodok menemukan jasad Bunga di Sungai Wadas Desa Tegal Sari, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon. Wawan sempat kehilangan kesadaran saat menerima kabar duka tentang Bunga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wawan tak menyangka Bunga meninggal lantaran hanyut. Pasalnya, menurut Wawan, sebelum kejadian Bunga tak pernah bermain di sungai.
"Main ke sungai itu tidak pernah. Makanya saya tidak percaya," ucapnya.
Bunga telah meninggalkan banyak kenangan bagi keluarga Wawan dan Ina. Bunga kerap membuat kegaduhan, kelucuan, hingga kegembiraan. Wawan tak menampik, Bunga merupakan anak yang hiperaktif.
"Tak mau diam anaknya. Ngomong aja, terus pintar tuh. Nangkap sesuatunya cepat. Istilahnya mah mudah bergaul," kata Wawan.
Pengawasan terhadap Bunga pun kudu ekstra ketat. Setiap harinya, dikatakan Wawan, Bunga hanya bermain di sekitar rumah. Bahkan, lanjut dia, sebelum kejadian hilang Bunga sempat makan bersama orang tuanya.
"Waktu kejadian kan posisinya itu lagi ada di rumah semua. Istri saya ke dapur sebentar. Terus Bunga tiba-tiba keluar, dicari tidak ketemu sampai sore," katanya.
Istri Wawan, Ina mengiyakan omongan Wawan. Dia mengingat Bunga bersenandung beberapa hari sebelum kejadian.
"Saya tidak tahu judul lagunya apa, siapa penyanyinya. Liriknya itu begini, "ayah...ayah, kirimkan doa, kirimkan doa...'," kata Ina sembari menirukan Bunga saat menyanyikan lagu tersebut.
Ina tak ingin kejadian yang menimpa Bunga itu terjadi kepada anak-anak lainnya. "Ya orang tua perlu waspada, apalagi kalau anaknya hiperaktif. Semoga ini menjadi pelajaran untuk semua orang tua," kata Ina. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini