Kabar tentang dugaan penganiayaan tersebut viral di media sosial dan aplikasi berbagi pesan berbentuk rekaman video dan suara. Dalam beberapa rekaman menyebut pelaku pemukulan adalah oknum ojek pangkalan (opang).
"Informasinya ada rekan kami yang dihadang pulang antar konsumen dari Parungkuda ke Cibadak. Atribut diambil sempat dipukulin juga oleh pelakunya, korban juga sudah membuat visum ke rumah sakit," kata Beni, salah seorang rekan korban melalui sambungan telepon dengan detikcom, Selasa (19/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedatangan kami ke kepolisian ingin agar pelakunya segera diamankan, selain itu kami juga berharap kejadian serupa tidak lagi terulang kami ingin aman dan nyaman saat narik," ujar Beni.
![]() |
Kapolsek Cibadak Kompol Suhardiman membenarkan kedatangan kelompok ojol ke Polsek Parungkuda merupakan aksi solidaritas karena ada rekan mereka yang diduga dipukul.
"Mereka datang sebagai bentuk solidaritas karena ada rekannya gesekan di jalan sudah kita terima laporannya korban mengaku dipukul. Kita akan coba lakukan proses penegakan hukum, nama (pelaku) sudah kita kantongi anggota juga sudah melakukan pengejaran," kata Suhardiman kepada awak media.
Terkait pemicu kejadian tersebut, Suhardiman menduga terkait adanya kesepakatan antara ojol dan opang. Ojol dilarang untuk mengambil penumpang sembarangan di sekitar kawasan opang.
"Kesepakatan itu sebenarnya sudah disetujui oleh kedua belah pihak, namun sepertinya ada gesekan lain yang berujung pemukulan. Intinya kasusnya kita tangani, untuk korban ada satu orang yang melapor," ucap Suhardiman. (sya/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini