Eks Bupati Bangkalan itu dihadirkan dalam sidang penerimaan suap dengan terdakwa Wahid Husein dan ajudannya Hendry Saputra. Fuad mengenakan pakaian serba hitam saat memberikan kesaksiannya.
Jaksa KPK menanyakan sejumlah pemberian yang diberikan Fuad kepada Wahid. Misalnya fasilitas operasional mobil dan hotel saat Wahid bersama keluarga menghadiri undangan ke Surabaya.
"Benar memberikan fasilitas itu saudara saksi?" tanya jaksa dalam sidang di Pengadilan Negeri Bandung, Rabu (6/2/2019).
"Betul saya memberikan itu. Saya terbiasa ngasih seperti itu dulu ke orang lain. Saya menolong saja," jawab Fuad.
"Termasuk juga ada pemberian batu akik?" tanya jaksa lagi.
"Iya saya suka batu akik, saya koleksi. Saya kasih aja," jawab Fuad.
Jaksa juga kembali menanyakan adanya pemberian uang kepada Wahid. Dalam surat dakwaan, Fuad memberikan uang sebesar Rp 5 juta kepada Hendry untuk operasional menerima tamu Wahid.
"Betul saya pernah ngasih Rp 5 juta (ke Hendry), tapi saya gak inget peruntukannya untuk apa. Seinget saya cash," jawab Fuad.
Jaksa kemudian merujuk surat dakwaan yang disebut Wahid menerima uang Rp 71 juta dari Fuad. Sebagian besar uang tersebut diberikan melalui Hendry.
"Saya tidak pernah memberikan uang (langsung) kepada pak Wahid. Tapi saya pernah dua kali memberi uang kepada Hendry untuk umroh di tahun 2017 Rp 20 juta dan tahun 2018 Rp 25 juta," ungkap Fuad.
"Itu transfer atau cash," tanya jaksa
"Seingat saya cash. Saya suruh orang dari luar ngasih ke Hendry," jawab Fuad.
Jaksa lalu menanyakan maksud dari pemberian biaya umroh tersebut kepada Hendry. Fuad mengaku hanya untuk membalas kebaikan Hendry.
"Saya alasannya ke Hendry sebagai saudara saja. Orang Madura itu kalau sudah baik sama orang, nyawa pun diberikan," tegas Fuad.
Simak Juga 'Diadili, Ini Daftar 'Dosa' Eks Kalapas Sukamiskin Menurut Jaksa':
(mud/ern)
