Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menyampaikan, sebagai Derah Otonom Baru, Pemkab Pangandaran sadar diri akan ketertinggalan dari daerah-daerah lain. Atas dasar itu, kata dia, pihaknya fokus menata sektor-sektor dasar, salah satunya pendidikan.
"Intinya kita fokus, kita bangun kebersamaan dan kesepahaman dengan para guru, kita dengar persoalan mereka di lapangan, dan mendorong mereka memahami tugas dan fungsi mereka di lapangan," ujar Jeje saat menghadiri kegiatan pendidikan bersama para guru, Kamis (17/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Surman, Kabupaten Pangandaran naik dari posisi 23 pada 2016 menggeser Kota Cimahi yang sebelumnya di urutan pertama. Pencapaian lain, menurut Surman, pada jenjang SD, dari posisi 24 pada 2016, Kabupaten Pangandaran merangkak naik ke peringkat 9 pada 2017.
"Ini artinya, kualitas pendidikan kita sudah selaras dengan delapan standar mutu pendidikan. Tapi kita akui, kita masih kurang dalam dua standar, yaitu standar kompetensi lulusan sama manajemen," tutur Surman
Surman menjelaskan pencapaian yang menggembirakan ini tidak lepas dari komitmen semua pihak, termasuk peran bupati Pangandaran yang memprioritaskan pembangunan sektor pendidikan. Salah satu strateginya, Surman mengungkapkan, yaitu meniadakan pungutan liar dalam pengisian jabatan.
"Sekarang, naik pangkat, termasuk posisi kepala sekolah, itu murni (tanpa pungli). Tidak perlu selamanya menggunakan uang pribadi untuk naik pangkat. Kemarin naik pangkat serasa membeli, sekarang merasa penghargaan, jadi mereka total," kata Surman.
Selain memberantas pungli, sambung Surman, evaluasi komprehensif dilakukan berkala untuk mengetahui kelemahan-kelemahan, serta menggulirkan program-program perbaikan, termasuk pelatihan rutin bagi guru-guru. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini