Badrudin (49), warga setempat, mulai waswas. Sesekali dia memeriksa Sungai Cibandung yang direlokasi oleh pihak pengembang perumahan. Dulu rumahnya berada di atas sungai, namun setelah relokasi rumahnya berada di bawah.
"Saya keluar rumah, saya periksa aliran sungai airnya terus meninggi. Tidak lama saya mendengar suara gemuruh dari atas, tanggul penahan badan sungai jebol airnya meluap deras," kata Badrudin kepada detikcom, Senin (14/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Air meluap perlahan mulai memasuki area rumah miliknya. Saat itu Badrudin meminta istrinya, Aas Asiah (46), untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi atau menuju rumah tetangga.
"Saya buru-buru panggil istri, saya gendong anak yang paling kecil. Hanya baju di badan, yang penting anak dan istri selamat," ucapnya.
![]() |
"Alhamdulillah keluarga saya selamat, hanya mesin cuci, kasur, lemari dan peralatan elektronik termasuk ponsel saya hilang ijazah anak-anak juga hanyut. Selain itu kambing titipan tetangga sebanyak empat ekor juga hanyut, dapur rumah saya juga hilang terbawa arus," tuturnya.
"Dulu lokasi sungai berada sekitar 30 meter dari rumah saya, posisinya di bawah. Setelah direlokasi oleh pengembang perumahan posisi sungai jadi di atas, sering protes tapi enggak didengar," Badrudin menambahkan.
Jarak tanggul jebol hingga rumahnya hanya sejauh 100 meter. Bah melibas apa saja yang dilaluinya hingga membentuk sungai baru hingga hari ini.
"Pokoknya kalau saya ingat, ngeri. Saya berniat kembali ke rumah, badan sempat terseret. Untungnya berhasil pegangan ke pohon," ujarnya.
Selain menerjang rumah Badrudin, luapan air sungai menggenangi sekolah. Hari ini lumpur dan bebatuan dibersihkan petugas dari TNI dan kepolisian menggunakan alat penyemprot. (sya/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini