Insiden tersebut terjadi dua bulan lalu. "Kejadiannya 14 Oktober hari Minggu sekitar jam sembilan pagi," kata Subandi, ayah Asep, ketika ditemui detikcom di rumahnya, Kampung Cimalang, RT 1 RW 5, Desa Girimukti, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (20/12/2018).
Subandi menjelaskan kejadian bermula ketika Asep memainkan peluit di rumah bibinya. Setelah itu, sambung dia, anak dari bibinya yang masih kecil meminta pada Asep untuk memangkunya dari arah belakang. Tak disangka, peluit dimainkan di mulut itu tertelan Asep.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Subandi menyebut ukuran peluit yang ditelan oleh anaknya tidak terlalu besar. Peluit tersebut, menurut dia, biasanya terdapat pada sandal anak-anak.
"Enggak terlalu besar (peluitnya). Kira-kira besarnya setengah puntung rokok," tutur dia seraya mencontohkan.
Saat ini, Subandi menjelaskan, anak lelakinya tersebut masih berada di rumah dan belum dirujuk ke RSHS Kota Bandung karena terkendala biaya. Dia mengungkapkan bahwa sang anak kerap merasa sesak ketika berjalan jauh dan tertidur. Selain itu, Asep terpaksa mogok sekolah. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini