Pantauan detikcom, Selasa (11/12/2018), pengurukan dilakukan oleh UPTD Binamarga Soreang, Dinas PUPR Kabupaten Bandung di lokasi lubang, Kampung Parung Peusing RW 09, Desa Jelegong, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dengan menggunakan satu unit backhoe. Meski sudah dibatasi garis polisi, warga berbondong-bondong melihat penutupan lubang tersebut dari dekat.
"Untuk penanganan sementara, jalan ambles ini kami uruk menggunakan konstruksi agregat (batu) dulu. Jadi ketika kita masukan kesana harapannya dapat menyerap air dan dapat menahan beban," kata Kepala UPT PU Bina Marga Soreang Dede Sukarsa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia berujar material batu dipilih dibanding tanah karena tanah sifatnya tidak dapat menahan beban seperti batu. "Bahan-bahan agregat ini akan dimasukkan ke dalam lubang-lubang besar yang berada di bawah jalan hingga ke permukaan jalan," ujarnya.
Setelah batu itu masuk ke dalam tanah, lalu dipadatkan menggunakan alat berat. Setelah dipadatkan itu petugas PUPR akan mengambrukkan jalan yang menggantung akibat keberadaan gorong-gorong yang menyerupai gua di bawah jalan tersebut.
![]() |
Ia menambahkan, sesuai instruksi dalam jangka pendek, penanggulangan sementara ini hanya sebatas pengerasan jalan saja. Pihak PUPR tidak akan membeton jalan karena dikhawatirkan terjadi ambles susulan atau bencana kembali.
"Jangka panjangnya mudah-mudahan setelah kita tangani dengan penanggulangan yang sifatnya sementara ini rencananya di 2019 nanti, kemungkinan akan dibeton. Untuk volume kami masih berunding berapa ratus meter yang akan diperbaiki," ucap Dede.
Menurutnya, pada 2017 lalu sudah ada perbaikan jalan (betonisasi) di jalan tersebut. Dari panjang jalan 2,8 km baru ada perbaikan jalan sepanjang 500 meter, artinya masih ada 2,3 km jalan yang masih harus diperbaiki pihak Dinas PUPR.
"Secara bertahap akan kami tingkatkan terus dengan beton dan tidak hanya di titik ini saja. Apalagi dengan kejadian ini mudah-mudahan ada perhatian khusus dari pemerintah, apalagi ini jalan kabupaten," katanya.
Pihaknya memprediksi kebutuhan material batu ini mencapai 80 kubik lebih. Pihaknya belum bisa menghitung pasti kebutuhan material agregat karena bentuk lubang tidak bisa diperiksa hingga ke dalam karena berbahaya.
"Kalau tidak ada gangguan cuaca dan trouble alat, prediksi kami Insyaallah dalam tiga hari kami selesaikan. Nantinya juga ada upaya kerja lembur karena ini jalan hidup. Tapi minimal kami tanggulangi sementara agar bisa kembali dilalui oleh masyarakat," tutur Dede.
Saksikan juga video 'Jalan di Kutawaringin Ambles, Picu Terbentuknya Lubang Bak Gua':
(bbn/bbn)