Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan paling dekat flyover akan dibangun hasil hibah dari Korea Selatan. Saat ini lokasinya masih dalam tahap pengajuan.
"Kita cari yang tanpa pembebasan lahan. Kita upayakan hibah ini tidak lagi keluar uang. Karena hibah dari Korea ini hanya fisiknya saja," ujar Oded, Senin (10/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi semua sedang dijajaki, nanti disinergikan dengan pihak pemberi hibah," kata Oded.
Kadis Pekerjaan Umum Kota Bandung Arif Prasetya menjelaskan pemerintah Korea Selatan berharap proses pembangunan bisa dilakukan secepatnya. Hanya saja hal itu cukup sulit terealisasi karena birokrasi di Indonesia dan Korea berbeda.
Arif mengungkapkan lokasi yang dipilih untuk hibah Korea adalah persimpangan Jalan Pajajaran-Pasirkaliki (Mal Istana Plaza) dan Jalan Kiaracondong-Binong.
"Untuk yang Kiaracondong-Binong itu nanti meneruskan dari flyover Kiaracondong yang sudah ada, jadi turun (flyover) terus naik lagi. Tapi kita ada satu cadangan lokasinya persimpangan Jalan Jakarta-Supratman," ucapnya.
Selain hibah Korea, Kota Bandung juga akan mendapat dua hibah dari Pemprov Jabar dan dua dari Kementerian PUPR. Untuk hibah Pemprov Jabar lokasi jembatan layang itu masih tahap pembahasan.
Awalnya hibah flyover akan ditempatkan di persimpangan Jalan Gatot Subroto-Laswi. Namun hal itu urung ditetapkan karena masih menunggu kepastian pembangunan tol dalam kota Bandung.
"Jadi masih didiskusikan dulu, dua itu mau dibangun di mana. Apakah di jalan kota atau provinsi," kata Arif.
Sementara untuk Kementerian PUPR sudah diajukan dua titik di jalan nasional yakni di persimpangan Jalan Soekarno Hatta-Buahbatu dan Soekarno Hatta-Kopo. (tro/bbn)











































