Kabid Pengembangan Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandung Netty Supriyati mengakui belum berfungsinya street library. Pihaknya masih menunggu pengadaan fasilitas perpustakaan jalanan.
"Itu kenapa belum berjalan karena memang sedang berproses. Seluruh komponen perangkat (lemari kaca) belum diserahkan ke kami (Dispusip). Yang menyediakan bagian umum," kata Netty saat ditemui di kantornya, Jalan Seram, Kota Bandung, Kamis (29/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Netty menjelaskan untuk tahap awal akan ada 20 lemari kaca yang ditempatkan di Kota Bandung. Pihaknya saat ini masih mengkaji terkait titik-titik strategis yang efektif diakses warga Kota Bandung.
Dia tengah mempertimbangkan penempatan di pedestrian jalan Kota Bandung yang terdapat kursi dan meja seperti di kawasan Jalan Asia Afrika dan Dago. Namun, hal itu tergantung kesepakatan stakeholder terkait.
"Yang 20 itu kita lihat dulu titiknya mana saja yang strategis. Termasuk juga setelah ditempatkan, pengelola dan pengawasannya harus ada," tutur Netty.
![]() |
"Kalaupun ada tempat tapi butuh buku yang harus bisa dimanfaatkan masyarakat. Karena enggak mungkin yang berat-berat isinya, karena bisa ke perpustakaan saja. Mungkin info pelayanan juga bisa dimasukkan," ucap dia menjelaskan.
Menurutnya, terkait pengadaan buku nantinya menerapkan konsep donasi dari masyarakat. Artinya, sambung Netty, warga Kota Bandung dapat menyumbangkan buku miliknya untuk ditempatkan di lemari kaca tersebut.
Namun nyatanya, setelah dua bulan dikenalkan kepada publik, lemari kaca yang ada di Jalan Asia Afrika belum terisi buku. Malahan lemari kaca tersebut digembok. Secara tidak langsung, warga tidak bisa mendonasikan bukunya.
"Itu yang kita harapkan sharing buku. Nanti ada donasi masyarakat. Masyarakat bisa menyimpan di sana. Tapi kami masih proses untuk itu. Semoga tahun depan sudah bisa beroperasi," ujar Netty. (mud/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini