Ketua Forum PKL Cicadas Suhermawan mengatakan saat ini para pedagang menyambut positif mengenai rencana penataan tersebut. Hanya saja di antara pedagang masih perlu sosialisasi lantaran muncul pro dan kontra.
"Sebagian yang tidak menaruh barang di lokasi, setuju. Tapi yang menaruh barang di lokasi masih harus didiskusikan," ujar pria yang karib disapa Kang Herman itu kepada detikcom via sambungan telepon, Rabu (7/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selain itu, sebelumnya pedagang biasa menyimpan roda dagangan di Gang Masjid. Lama kelamaan, roda tersebut dipermanenkan dengan cara menyimpannya di atas trotoar atau tempat mereka berdagang.
"Jadi ketika ada kebijakan baru pasti ada gejolak. Salah satunya yang harus dipikirkan bagaimana menyimpan barang, gudangnya atau rodanya," kata Herman.
Bukan hanya itu, kebijakan Pemkot Bandung yang meminta libur satu hari dalam seminggu juga masih dipertimbangkan para pedagang. Sebab, pemerintah akan menggunakan tenda dengan sistem bongkar pasang.
"Artinya selama enam hari tenda itu kita pasang, dan satu hari dibongkar. Itu juga perlu kita pikirkan. Tapi yang paling berat itu kebiasaan mengubah tempat menyimpan barang atau roda di mana," ujar Herman.
![]() |
Para pedagang tidak bisa lagi menyimpan stok barang dagangannya seperti saat ini. Sebab tempat berjualan nantinya sangat terbatas sehingga hanya bisa digunakan sebagai display dagangan. (tro/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini