MI Al-Mamuniyyah berada di Kampung Sukanagara, Desa Mekarsari, Kecamatan Pacet. Sekolah ini memiliki jumlah murid kurang dari 100 siswa, dengan 10 orang guru dan satu kepala sekolah. Dari enam ruangan kelas yang ada di sekolah ini, atap tiga ruangan di antaranya mengalami kerusakan.
Salahsatu ruangan yang dipakai untuk kelas 4, bahkan Kamis (1/11/2018) dini hari, atapnya ambrol. Kepala Sekolah MI Al-Mamuniyyah Asep Jafar Sidik mengatakan insiden itu diketahuinya pagi hari saat buka kelas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mengetahui pas paginya atap udah jebol dan langsung kami bersihkan material enternit yang berserakan di lantai," kata Asep saat ditemui di ruangan kerjannya, Jumat(2/11/2018).
![]() |
Menurutnya, sejak didirikan bangunan kelas itu belum pernah diperbaiki, hanya dilakukan perbaikan kecil saja. "Pada sekitar Tahun 1986-1987 tiga bangunan didirikan. Sejak dibangun hingga saat ini belum ada perbaikan atau rehab gedung. Baru lantainya saja diganti menjadi keramik dari ubin sekitar tahun 2000 lalu," ujarnya.
Asep mengungkapkan dua kelas lainnya yang rusak adalah kelas 1 dan 3. "Kerusakan meliputi atap, keseluruhan rusak. Sedangkan atap yang sudah jebol ada di kelas satu dan empat, sedangkan atap di kelas tiga (hampir roboh) sudah disanggah dengan bambu. Tiga bangunan ini sudah tua," ungkap Asep.
Pada tahun 2009 dan 2017 lalu sekolah ini mendapat bantuan dua ruang kelas yang berasal dari dana aspirasi. Dua bangunan kelas itu dibangun menjadi dua lantai.
"Ruangan bawah dibangun tahun 2009, sesangkan ruangan atas dibangun tahun 2017. Pembangunan dua ruang kelas itu juga bukan berasal dari Kementerian Agama, tapi dari dana aspirasi," jelasnya.
Kerusakan lain terjadi di jendela yang ada di ruangan kelas satu yang kacanya pecah sehingga air hujan, angin dan debu bebas masuk ke dalam kelas.
Para murid juga terpaksa belajar di kursi dan meja sudah reyot. "Kursi, meja, lemari juga rusak, sudah tidak laik, pada reyot. Lemari juga sudah pada jebol," tutur Asep.
![]() |
Asep mengaku sudah mengajukan bantuan ke Kementerian Agama melalui pengawas sekolah, namun hingga saat ini bantuan untuk sekolah tak kunjung turun. Ia juga sudah mengajukan proposal ke Kemenag, namun belum ada tanggapan.
"Kami berharap kepada Bapak Menteri Agama untuk melakukan rehab ruang kelas di sekolah kami yang kondisinya sudah rusak," tambahnya. (ern/ern)