"Penyelidikan kami, grupnya hoax," ucap Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna kepada detikcom via telepon genggamnya, Sabtu (20/10/2018).
Budi menjelaskan sejak akun grup Facebook bernama 'Barudak Gay SMP/SMA Garut' heboh, pihaknya menggelar penyelidikan. Beberapa hari menyelidiki, polisi menemukan fakta bahwa akun grup tersebut diretas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun 2015-2017 grup itu vakum. Nah tahun 2018 muncul lagi dengan nama barudak gay SMA/SMP Garut, ada kata 'gay'-nya," tutur Budi.
Oleh karena itu, pihaknya menarik kesimpulan bahwa grup tersebut hoax dan diretas orang tak bertanggung jawab. Polisi sendiri tengah mencari peretas akun grup tersebut.
"Iya (diretas). Makanya kami kejar, kok bisa diretas begini. Siapa yang buat isu ini, makanya kami nyatakan itu hoax dan akan kejar pembuat hoaxnya," ucap Budi.
Soal pernyataan Wadirkrimsus Polda Jabar AKBP Hari Brata yang sebelumnya menyebut admin grup Facebook Gay Bandung Indonesia (GBI) berkaitan dengan grup Facebook di Garut, Budi menjelaskan hal tersebut kaitannya dengan langkah penyelidikan.
"Justru Polda Jabar menindaklanjuti hasil penyelidikan kami. Kami sudah kirim laporan ke Polda Jabar termasuk keterangan saksi," ucapnya.
Hari Brata pun membenarkan bahwa grup gay di Garut tersebut hoax. Namun, kemungkinan besar dari hasil pengembangan nanti akan mengarah ke peretas akun Facebook di Garut itu.
"Jadi gini, hasil pengecekan informasi memang hoax. Tapi kita menindaklanjuti terhadap informasi Kapolres Garut. Mereka minta tolong tindaklanjuti dan memang sesuai informasi saya kemarin ini seluruh Jawa Barat. Akun awalnya informasinya hoax, tapi kita menindaklanjuti wilayah lain juga. Kalau yang disampaikan Kapolres Garutarut memang hoax, tapi nanti ada rangkaian sampai ke sana," ucap Hari via sambungan telepon.
Saksikan juga video 'Kominfo Blokir Grup Gay Garut di Facebook':
(dir/mud)