Saat itu Oded memanggil Dayat dan Camat Bandung Kulon untuk meminta klarifikasi. "Waktu itu Mang Oded mendapat laporan dari tiga hingga empat ketua RW (mengenai dugaan korupsi), lalu dipanggil Lurah Warung Muncang dan Camat Bandung Kulon," tutur Oded di Pendopo Kota Bandung, Kamis (18/10/2018).
Dalam pertemuan tersebut terungkap bahwa proyek yang kini menjadi sumber dugaan korupsi tersebut hasil kerja sama dengan pihak ketiga. Namun pihak ketiga tersebut kabur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Oded menegaskan, Dayat yang masih berstatus ASN Kota Bandung akan mendapat bantuan hukum dari Bagian Hukum Setda Kota Bandung. Ia berharap kejadian tersebut bisa menjadi peringatan bagi seluruh ASN agar lebih berhati-hati mengerjakan segala pekerjaan.
"Tidak hanya sekadar boleh atau tidak boleh, tapi patut dan tidak patut. Kalau sampai setingkat itu pasti akan lebih hati-hati," ucapnya.
Dia berharap dengan konsep pemerintahan kolaborasi saat ini, warga bisa berperan aktif dalam memberikan informasi pada pemerintah. Tak terkecuali mengenai dugaan korupsi atau penyimpangan lainnya dilakukan aparat pemerintahan yang nakal.
"Saya tentu sangat berterima kasih kalau masyarakat mau dan berani melapor, pasti kita tindaklanjuti. Kita bersyukur kalau ada laporan dengan adanya kolaborasi dalam hal pengawasan," ujar Oded.
Tonton juga 'Proyek Meikarta Jalan Terus Meski Tersandung Korupsi!':
(tro/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini