Kata Warga soal Rekayasa Lalu Lintas Titik Kemacetan Bandung

Kata Warga soal Rekayasa Lalu Lintas Titik Kemacetan Bandung

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Selasa, 16 Okt 2018 11:32 WIB
Rekayasa lalu lintas biang kemacetan mulai diberlakukan (Foto: Dony Indra Ramadhan)
Bandung - Pemkot Bandung dan Polrestabes Bandung menguji coba rekayasa arus lalu lintas dan penutupan U-turn atau putar arah di Kota Bandung. Rekayasa ini mendapat beragam tanggapan dari warga. Seperti apa?

Anggi Putra (31) warga Antapani, Kota Bandung ini menilai positif adanya rekayasa arus lalu lintas. Pasalnya saat ini banyak titik-titik kemacetan di Kota Bandung yang ia rasakan.

"Selama bisa mengurangi kemacetan, ya tidak apa-apa. Saya setuju," ujar pengendara mobil ini saat ditemui di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (16/10/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rekayasa arus lalu lintas yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satlantas Polrestabes Bandung pada hari ini dimulai dengan menutup putar arah di Jalan Diponegoro. Anggi yang melihat langsung proses uji coba ini mengaku dampak penutupan tersebut sudah cukup baik.

"Kalau dilihat sekarang dari arah Gedung Sate biasanya macet karena ada kendaraan yang mau belok ke Taman Lansia, sekarang agak lancar ya, mungkin tersendat karena banyak petugas saja," kata dia.


Namun pernyataan berbeda diungkapkan warga lain Taufik Mulawarman (50). Dia menilai dengan adanya rekayasa ini menyulitkan pengendara.

"Yang biasanya lebih dekat harus muternya jauh," kata warga Ciwastra ini.

Rekayasa lalu lintas sendiri dilakukan di 5 titik di Kota Bandung. Kelima titik tersebut yaitu Jalan Dr. Rum, Jalan Natuna, Jalan Sentot Alibasyah, Jalan Supadio dan ruas Jalan Setiabudhi Bandung.

Selain rekayasa arus lalu lintas, dilakukan juga penutupan U-turn atau putar arah. Salah satunya yang saat ini dilakukan di Jalan Diponegoro di depan museum Geologi. (dir/mud)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads