Anggi Putra (31) warga Antapani, Kota Bandung ini menilai positif adanya rekayasa arus lalu lintas. Pasalnya saat ini banyak titik-titik kemacetan di Kota Bandung yang ia rasakan.
"Selama bisa mengurangi kemacetan, ya tidak apa-apa. Saya setuju," ujar pengendara mobil ini saat ditemui di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (16/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dilihat sekarang dari arah Gedung Sate biasanya macet karena ada kendaraan yang mau belok ke Taman Lansia, sekarang agak lancar ya, mungkin tersendat karena banyak petugas saja," kata dia.
Namun pernyataan berbeda diungkapkan warga lain Taufik Mulawarman (50). Dia menilai dengan adanya rekayasa ini menyulitkan pengendara.
"Yang biasanya lebih dekat harus muternya jauh," kata warga Ciwastra ini.
Rekayasa lalu lintas sendiri dilakukan di 5 titik di Kota Bandung. Kelima titik tersebut yaitu Jalan Dr. Rum, Jalan Natuna, Jalan Sentot Alibasyah, Jalan Supadio dan ruas Jalan Setiabudhi Bandung.
Selain rekayasa arus lalu lintas, dilakukan juga penutupan U-turn atau putar arah. Salah satunya yang saat ini dilakukan di Jalan Diponegoro di depan museum Geologi. (dir/mud)