"Ada indikasi kepentingan, ada indikasi diretas," ujar Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna kepada wartawan di kantornya, Jalan Sudirman, Karangpawitan, Kamis (11/10/2018).
Penyelidikan dilakukan tim IT Satreskrim Polres Garut untuk membongkar asal usul grup itu. Hasil penyelidikan sementara, polisi menduga grup gay tersebut merupakan hasil peretasan oleh orang tak dikenal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Polisi: Grup Gay Pelajar di Garut Hoax |
Sebelumnya, berdasarkan hasil penyelidikan, polisi menyimpulkan bahwa keberadaan grup ini hanya rekayasa. Hal tersebut dilihat dari beberapa indikasi.
"Dari sekian ribu nama yang terdata di situ, kami sample random, beberapa nama tersebut tidak ada profilnya, bodong dan kosong (akun palsu). Sekali komen di situ, langsung hilang," katanya.
"Mungkin hanya segelintir saja dari kelompok mereka (kalangan gay) yang ada di situ. Karena mungkin ingin tahu dan merasa ada grup baru jadi gabung," ujar Budi menambahkan.
Kini polisi fokus untuk melacak peretas grup itu. Ada saksi yang diperiksa untuk mengetahui informasi lebih lanjut.
Simak Juga 'Heboh Grup Gay Pelajar di Garut':
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini