Informasi dihimpun, dua korban diketahui tengah mengikuti pameran bersama 6 orang rekannya dari lembaga Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) Sukabumi.
Nurmansyah diketahui merupakan warga Kecamatan Warungkiara sementara Qurun warga Kecamatan Nagrak. Qurun diketahui ikut bersama sang ayah Rudhian Aripin yang juga pemilik pemilik perusahaan tempe yang mengikuti pameran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Zaki, air laut sempat naik hingga 3 meter dan menghancurkan seluruh stand yang ada di lokasi tersebut. Saat itu di stand produk milik anggotanya ada 6 orang yang berjaga, dua lainnya termasuk Rudhian posisinya sedang berada di rumah.
"Sekitar pukul 17.00 WIB waktu Palu, air naik sampai 3 meter dan menghempas petugas yang berjaga. Empat orang berhasil berenang dan menyelamatkan diri, sementara dua lainnya terbawa arus air dan dikabarkan hilang semalaman," jelas dia.
Sulitnya jaringan telepon seluler membuat sulitnya komunikasi di lokasi, sampai akhirnya sekitar pukul 08.00 WIB, waktu Palu kedua orang yang sempat hilang tersebut ditemukan dalam kondisi selamat.
"Alhamdulillah pagi tadi saya mendapat informasi kedua korban ditemukan selamat dalam kondisi terluka. Komunikasi memang sulit, karena jaringan telepon seluler di sana sangat tipis," ujar Zaki.
Seperti diberitakan, gempa bermagnitudo 7,4 mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah. Gempa ini juga memicu tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang juga diguncang gempa 5,9 Manitudo.
Simak Juga 'Detik-detik Gempa Donggala Dirasakan Warga Sulsel & Sulbar':
(sya/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini