"Dulu pernah (ramai di Kota Bandung), tapi sudah lama tuh kasusnya. Terus memang banyak (pohon bintaro) ditanam di pinggir jalan tol," kata Taufik saat dihubungi via sambungan telepon, Rabu (19/9/2018).
Menurut dia, pohon bintaro memang banyak tumbuh di negara-negara tropis seperti Vietnam, Filipina dan beberapa negara lainnya. Taufik menjelaskan pohon bintaro yang buahnya mirip mangga ini tidak berbahaya kalau disentuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyarankan agar pohon beracun tidak ditanam di area taman atau sekitar sekolah. Taufik khawatir keberadaan pohon bintaro dapat membahayakan anak-anak.
"Kalau di pinggir jalan tol enggak apa-apa saya kira. Khawatirnya ini kalau di taman, anak-anak bermain bisa jadi masalah. Apalagi anak kecil kan suka main gigit-gigit. Buahnya kayak mangga," katanya.
Taufik menyarankan pohon bintaro tidak tumbuh di area area taman atau lingkungan sekolah. Dia juga tidak sepakat rencana pihak Gedung Sate akan memasang papan informasi terkait kandungan racun pada pohon bintaro. Sebab, dia khawatir karena tahu buahnya beracun dapat dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Kalau kasih papan informasi repot juga, waah itu beracun bisa buat hal-hal negatif. Dilemanya di situ. Jadi bagusnya diganti (dengan pohon lain)," ucap Taufik.
Pohon Bintaro yang mengandung racun berbahaya ternyata banyak tumbuh di Gedung Sate. Pohon tersebut tumbuh subur di sekitar area parkir timur gedung yang kini menjadi tempat Gubernur Jabar Ridwan Kamil berkantor.
Kasubag Urusan Dalam Setda Pemprov Jabar Ebet Nugraha mengaku tidak mengetahui sejak kapan pohon bintaro tumbuh di Gedung Sate. Namun dilihat dari penampakannya, Ebet memperkirakan pohon tersebut sudah cukup lama.
Tonton juga 'Solusi Ridwan Kamil Antisipasi Mobil Masuk Jurang':
(mso/bbn)