Saat kejadian, Pegy baru saja pulang dari HUT ke-30 BB 1% MC di Monumen Perjuangan, Kota Bandung. Ia melintas Jalan Merdeka menuju Jalan Lembong. Motor gede (moge) yang dikendarainya bertabrakan dengan mobil Avanza yang dikemudikan Fajar pada Minggu (16/9/2018) pukul 01.00 WIB.
"Fajar ini melawan arus dari arah Braga menuju Lembong. Harusnya dia lurus tapi malah belok. Jadi terjadi tabrakan," kata Pegy kepada wartawan di Jalan Veteran, Kota Bandung, Selasa (18/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sempat terjadi beradu argumen mengenai siapa yang salah dalam insiden tersebut. Menurutnya Fajar saat merasa tidak melawan arus lantaran sesuai dengan arahan dari aplikasi penunjuk jalan (Waze) yang digunakannya. Pegy kesal dan spontan bogem ke wajah Fajar.
"Dia enggak ngerasa salah (karena pake waze) awalnya, lalu saya refleks pukul. Tidak berlangsung lama. Saya sudah minta maaf juga," ucap Pegy.
![]() |
"Saya mengakui emang awalnya merasa tidak salah. Soalnya waze ngarahinnya ke kiri, bukan lurus," tutur Fajar.
Setelah mendapatkan penjelasan mengenai kesalahannya melawan arus, ia memaafkan tindakan Pegy. Ia sudah memaafkan Pegy dan tidak akan membawa permasalahan ini ke jalur hukum.
"Setelah dijelaskan, saya akhirnya ngerti dan saya salah. Saya sudah memaafkan dan tidak menuntut apa-apa. Alhamdulillahnya juga kang Pegy enggak terluka," ujar Fajar.
Ia mengaku baru pertama kali mengendarai mobil saat ke Bandung. Sehingga, sambung Fajar, sejak awal mengandalkan aplikasi penunjuk jalan untuk berkeliling Kota Bandung.
"Kebetulan pertama kali saya nyetir di Bandung. Jadi belum tau jalan juga. Pakai aplikasi aja terus," ujar Fajar. (mud/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini