Operasi Subuh Memburu Begal Bandung

Operasi Subuh Memburu Begal Bandung

Wisma Putra - detikNews
Jumat, 07 Sep 2018 23:09 WIB
Yasona Aditya alias Adit, begal yang ditangkap di Bandung. Foto: Dony Indra Ramadhan
Bandung -

Tim gabungan Polrestabes Bandung dan Polda Jawa Barat menangkap dua begal sadis, Aminatus Solihin alias Natus alias Ami, 24 tahun, dan Yasona Aditya alias Adit, 26 tahun. Ami ditangkap terlebih dahulu di Jalan Pahlawan Bandung, Selasa, 4 September petang.

Berdasarkan hasil interogasi terhadap Ami, polisi lantas bergerak di Kampung Nusa, RT 02/RW 14, Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, untuk menangkap Adit. Operasi penangkapan begal itu dilakukan menjelang subuh, Rabu, 5 September.

Pengepungan pada pagi buta itu membuat warga sekitar terkejut. Ibu dan adiknya Adit pun terkejut dengan penangkapan itu. Mereka baru tahu bahwa Adit ternyata begal. "Kita tidak tahu, tahunya sudah dibawa polisi jam empat subuh saja," kata Tatang, Ketua RT 02.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat polisi tengah sibuk menangkap Adit, justru dimanfaatkan oleh Ami untuk melarikan diri. Namun usahanya itu gagal. Sebelum jauh melarikan diri, polisi langsung mengambil tindakan tegas. Tubuh Ami langsung roboh ketika timah panas menembus badannya. Ami dinyatakan tewas di tempat saat itu juga.

"Dia (Ami) melawan, membahayakan tugas, maka kita lakukan tindakan tegas. Jadi tidak perintah tembak ditempat," ungkap Kepala Polda Jawa Barat, Irjen Pol Agung Budi Maryoto, di Bandung, 5 September lalu.

Sekretaris Desa Rancamanyar, Usap Sopandi, menyesalkan salah satu warganya menjadi pelaku begal, apalagi menyebabkan korbannya tewas. "Rancamanyar lagi, Rancamanyar lagi, padahal dia itu pendatang, yang jelek Rancamanyar," kata Sopandi.

Ia melanjutkan, keluarga Adit pendatang baru di desa itu, tapi tak tahu asal tinggal sebelumnya. Hal tersebut dibenarkan Tatang. "Aditya tinggal di kampung itu bersama ibu dan adiknya, mereka belum lama tinggal di kampung, sekitar empat bulan lalu. Mereka membeli rumah punya warga. Sampai sekarang belum lapor ke Ketua RT," kata Tatang.

Tatang mengatakan, banyak warga yang tinggal di Kampung Nusa merupakan pendatang dan tak tahu asal-usulnya. Mereka rata-rata tak pernah melaporkan. Keluarga Adit juga dinillai warga sangat tertutup. "Pas beli rumah di sini, orangnya tertutup. Ibunya (Adit) jarang bersosialisasi, tapi kalau ketemu suka menyapa," kata Mamah, 63 tahun, salah seorang warga yang menjual rumahnya kepada ibunya Adit.

Mamah mengaku, selama empat bulan tinggal di kampungnya itu, yang terlihat hanya ibu dan adiknya Adit saja. Sementara Adit sendiri jarang terlihat di rumah barunya itu. Kalau pulang ke rumah pun tak tentu waktunya. "Kata ibunya online gitu, kerja jadi ojek online, nggak tahu ojeknya atau mobilnya," ucap Mamah sambil menunggui warung di depan rumahnya itu.

Dua residivis itu merupakan begal yang telah menewaskan seorang mahasiswi di Bandung, Shanda Puti Denata, pekan lalu.

Ulasan selengkapnya dapat Anda baca di detikX edisi "Memburu Para Begal Bandung"

(zal/irw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads