Bocah Bandung Korban Bully Ternyata Dianiaya Sejak Kelas 4 SD

Bocah Bandung Korban Bully Ternyata Dianiaya Sejak Kelas 4 SD

Tri Ispranoto - detikNews
Rabu, 05 Sep 2018 17:20 WIB
Aksi bully dalam kelas SD di Bandung. (Foto: Tangkapan layar Instragram)
Bandung - Aksi bully di dalam kelas SDN 023 Pajagalan, Kota Bandung, yang videonya viral di media sosial ternyata telah dialami korban sejak kelas 4. Aksi itu berlanjut hingga korban menginjak kelas 6 SD.


Hal itu terungkap setelah DPRD Kota Bandung memanggil pihak SDN 023 Pajagalan, Dinas Pendidikan Kota Bandung, UPT Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Bandung, Tim Psikolog Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kota Bandung dan orang tua korban.

"Anak saya itu sudah menjadi korban bully secara fisik dan verbal sejak kelas empat. Itu baru saya tahu setelah anak saya ngomong pas video yang viral kemarin," ujar orang tua korban, EM (40), saat memaparkan kronologi di Ruang Rapat Komisi D DPRD Kota Bandung, Rabu (5/9/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak kasus anaknya mencuat, banyak anak-anak lain yang mengadu pada orang tuanya karena turut menjadi korban dari keempat pelaku. "Ada yang didagorin (dibenturkan) ke pintu, bahkan ada yang sampai diludahin mukanya juga. Pelakunya sama juga," katanya.


Puncaknya, kata EM, anaknya menjadi korban bully secara fisik yang dimulai pada Kamis 23 Agustus lalu hingga mengalami luka lebam di pipi dan luka sobek di hidung. Kekerasan kembali terjadi pada Senin 27 Agustus hingga menyebabkan gigi geraham anaknya patah.

"Terakhir tanggal 28 yang video viral itu. Kejadian itu bukan pas istirahat, tapi pergantian jam dari Pelajaran Agama Islam (PAI) ke olahraga," ujar EM.

Bocah Bandung Korban Bully Ternyata Dianiaya Sejak Kelas 4 SDDPRD Kota Bandung memanggil pihak SDN 023 Pajagalan, Dinas Pendidikan Kota Bandung, dan pihak lainnya berkaitan bocah SD korban bully. (Foto: Tri Ispranoto/detikcom)
Menurut dia, anaknya masih enggan untuk masuk ke sekolah. Terlebih anaknya mendengar kabar bahwa pelaku sudah mengintimidasi teman-temannya untuk menjauhi korban saat masuk sekolah.

"Jadi sampai sekarang anak saya masih enggak mau sekolah. Inginnya pelaku dikeluarin," ucapnya.

Kepsek 023 Pajagalan Dante Rigmala dan Sekdisdik Kota Bandung Mia Rumiasari mengatakan bahwa korban tidak mengalami luka. Korban hanya mengalami trauma psikis. Bahkan kejadian berlangsung saat jam istirahat sekolah. (tro/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads