Pelarian RS pun berakhir. Polisi berhasil meringkus RS dan pelaku lainnya yang terlibat dalam kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Di tempat tinggalnya, RS dikenal kurang berbaur dengan masyarakat.
Ketua RW 01 Kanggraksan Utara Kelurahan Harjamukti Mayko Anwar mengatakan istri dan mertua RS, yakni NK (20) dan YK (45) sempat diamankan polisi untuk dimintai keterangan pasca kejadian penembakan Ipda Dodon dan Aiptu Widi. "Ya keluarganya beberapa kali dibawa dimintai keterangan. Sekeluarga memang dikenal tertutup," kata Mayko saat dihubungi detikcom melalui sambungan ponsel, Senin (3/9/2018) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelumnya saya kurang tahu dia bekerja di mana, yang saya tahu sekarang itu dia jual gorengan," katanya.
Menurut dia, sebelumnya ayah mertua RS, yakni AS, sempat diamankan polisi lantaran diduga terlibat jaringan teroris. AS diringkus di daerah Perumnas Kota Cirebon, tepatnya di Kelurahan Larangan pada Juli lalu.
"RS ini menantunya dari terduga yang pernah ditangkap di Perumnas Kota Cirebon waktu itu," ucap Mayko.
Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jendral Tito Karnavian mengatakan motif penembakan terhadap Ipda Dodon dan Aiptu Widi karena balas dendam.
"Kita sudah tahu dia adalah anggota dari kelompok JAD. Kenapa dia melakukan itu motifnya pun sudah tahu yaitu mertuanya ditangkap. Mertuanya juga anggota JAD, ditangkap sebulan lalu. Jadi mungkin dia balas dendam. Dia merampas senjata anggota dan menembak," kata Tito di lingkungan RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (31/8/2018). (bbn/bbn)