"Apa yang disampaikan ustaz Evie memang keliru. Dalam Surat Ad Dhuha ayat tujuh itu bukan sesat dalam arti terjerumus dalam dosa dan maksiat. Sebab sebelum diutus jadi rasul pun, Muhammad tidak pernah melakukan amal jahiliah seperti mabuk-mabukan, berzina, atau menyembah berhala," kata sekretaris umum PP Persis Haris Muslim kepada detikcom via pesan singkat, Kamis (16/8/2018).
Menurut Haris, nabi Muhammad dalam sejarahnya tak memiliki sifat sesat. Bahkan, kata dia, di kalangan orang quraisy, nabi Muhammad terkenal sebagai sosok jujur dan terpercaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Haris, kekeliruan yang dilakukan oleh Evie bisa terjadi kepada siapa saja. Orang-orang dapat tergelincir lidah dalam menjelaskan suatu hal.
"Kekeliruan ustaz Evie bisa terjadi pada siapa saja. Semua orang mungkin tergelincir lidah dan terkena kesalahan yang sama, sebab manusia sejatinya mempunyai keterbatasan," tuturnya.
Evie sudah meminta maaf kepada umat muslim melalui media sosial. Bahkan Evie telah menyampaikan maaf langsung ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar.
"Karena yang bersangkutan sudah mengakui kesalahan dan minta maaf, maka kita terima maafnya. Yang lebih penting adalah mudah-mudahan kasus ini bisa menjadi pembelajaran bagi Evie dan bagi kita semua. Semoga Evie lebih terdorong untuk lebih banyak belajar dan kita pun belajar banyak dari kasus ini," kata Haris. (dir/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini