Jasad Wawan ditemukan sang adik, Siti Yuningsih (30), yang bersama suami, Budi Kelana (48), berniat menjenguknya di rumah, Kampung Kebondalem, RT 3 RW 9, Desa Ginanjar, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (5/8/2018), sekitar pukul 09.30 WIB. Mereka kaget melihat Wawan menggantung dengan leher terlilit tali tambang.
"Keluarga langsung melaporkan kejadian itu ke perangkat desa setempat dan meneruskan laporan ke polsek," kata Kasubbag Humas Polres Sukabumi AKP Sunarto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga dan petugas kemudian menurunkan jasad korban. Namun ketika polisi hendak membawa jenazah Wawan untuk proses autopsi, keluarga menolak dan menganggap peristiwa itu sebagai musibah.
"Keluarga menolak diautopsi. Mereka menganggap kejadian ini bukan kesalahan orang lain, tapi musibah," kata Sunarto.
Hasil pemeriksaan luar, ditemukan tanda-tanda berupa jeratan dan lecet pada lingkaran leher korban. Lidah Wawan menjulur keluar dan sejumlah tanda lain yang menguatkan dia tewas akibat gantung diri.
"Barang bukti yang kita amankan yakni sebuah tali tambang yang dipakai untuk menjerat lehernya," ujar Sunarto.
Menurut Sunarto, berdasarkan keterangan Wahyudi (35), kakak Wawan, selama tiga tahun ini Wawan menderita tumor usus. Akibat penyakitnya itu Wawan harus memakai slang di bagian perut saat buang air besar.
"Keluarga menduga dia depresi dan milih gantung diri. Sudah tiga kali operasi namun tidak kunjung sembuh. Ini musibah, keluarga sepakat langsung dikebumikan," ucap Sunarto. (bbn/bbn)