Dirut RS Kebonjati Junandi Surjautama menjelaskan dari hasil pertemuan pada Senin 23 Juli 2018 terungkap bahwa video yang dibuat pada 12 Juli 2018 itu terjadi miskomunikasi sekaligus rasa panik dan emosional yang dialami keluarga pasien.
Junandi mengatakan pasien bernama Dindin warga Jalan Boeing Raya XI, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, itu diduga sakit jantung. Ia kemudian masuk ke RS Avisena Cimahi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Pada awalnya keluarga akan membawa ke RS Santosa, tapi belok ke kita (Kebonjati)," katanya.
Setiba di Kebonjati, pihak keluarga yang panik langsung meminta kamar mengingat rujukan dari Avisena harus segera dirawat dan masuk ICCU. Sebagai rumah sakit tipe C, Kebonjati tidak memiliki ruangan ICCU.
Sementara saat pihak keluarga ditanya soal BPJS, ternyata sudah tidak aktif karena premi tidak dibayar. Meski begitu pasien langsung masuk ruang IGD untuk pemeriksaan. Setelah diperiksa dokter, ternyata pasien kondisinya stabil.
"Seharusnya kalau dirujuk itu pihak rumah sakit (Avisena) menelepon rumah sakit rujukan. Tanya apakah ada ruangan khususnya, ada alat-alatnya, ada dokternya atau tidak. Bukan hanya sekadar memberi rujukan. Apalagi kalau pasiennya seperti ini, jantung, itu tidak boleh datang sendiri, tapi harus diantar ambulans. Kalau kemarin kan keluarga datang sendiri," tutur Junandi.
Saat ini, kata dia, pasien yang sempat membuat heboh ini tengah menjalani rawat jalan di Kebonjati. "Karena sudah menyelesaikan masalah BPJS, sekarang pasien di sini (rawat jalan)," ujar Junandi. (tro/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini