Minggu (15/7/2018) dini hari, Gl dan NH berboncengan naik sepeda motor matic menerobos pintu penjagaan Mapolres Indramayu. Saat didekati petugas, salahsatu orang pelaku melemparkan panci berisi bahan peledak. Beruntung tidak meledak. Keduanya lalu melarikan diri.
Kapolres Indramayu AKBP Arif Fajarudin mengatakan saat berusaha kabur dengan mengendarai motor matic, polisi berhasil melukai Gl dengan menembaknya. Namun keduanya tak terkejar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luka tembak Gl, kata Arif, menjadi penuntun bagi Densus 88 anti teror untuk menangkap kedua pelaku tersebut. Polisi mengecek sejumlah rumah sakit di Indramayu.
"Pasca penyerangan kami mendapat info Gl sempat dibawa oleh saudaranya ke rumah sakit yang ada di Cirebon. Kami langsung bergerak ke sana," ucap Arif saat dihubungi detikcom melalui sambung telepon seluler, Senin (16/7/2018).
Arif menceritakan pihak rumah sakit tersebut enggan menangani GL, lantaran luka yang dialami GL merupakan luka tembak. Lebih lanjut, kata Arif, pihak rumah sakit merujuk Gl ke Rumah Sakit Bhayangkara, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu.
"Kami mendapat info Gl dirawat di Losarang. Petugas langsung bergerak dan mengamankan Gl di rumah sakit. Penangkapannya itu sekitar pukul 09.00 WIB," ucap Arif.
Sementara NH, istri Gl, ditangkap di rumahnya yang berada di Desa Jatibarang Baru, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Dikatakan Arif, NH diringkus setelah Densus mengamankan Gl.
"Kita tangkap istrinya itu di rumahnya, sekitar pukul 11.00 WIB. Kami sudah pastikan, yang melakukan penyerangan ini memang Gl dan NH," ucapnya.
Saat ditanya mengenai luka tembak di tubuh GL, Arif enggan membeberkannya. Arif hanya menyatakan Gl kritis lantaran terkena luka tembak.
"Kemarin itu sebetulnya sudah kritis. Kemarin kan mau dirujuk langsung ke rumah sakit di Polri di Jakarta. Soal bagian mana yang ditembak, dokter yang tahu," katanya. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini