Di Pasar Guntur Ciawitali, Tarogong Kidul, harga daging ayam dibanderol para pedagang 40 ribu rupiah per kilogram. Naik 10 ribu rupiah dari harga sebelumnya yang berada di kisaran 30-32 ribu rupiah per kilogram.
"Emang akhir-akhir ini harga naik jadi 40 ribu (rupiah per kilogram). Barangnya susah," ujar Asep Bubun (25), salah seorang pedagang ayam potong, di Pasar Guntur Ciawitali, Garut, Jumat (13/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bubun mengatakan kenaikan harga tersebut terjadi karena para pedagang sendiri sulit mendapatkan stok dari distributor.
"Di tingkat distributor ayam banyak diborong sama warga. Jadi ke pedagang susah barangnya," katanya.
Kenaikan terjadi sejak seminggu terakhir. Bubun mengatakan kenaikan harga tersebut berdampak terhadap sepinya pembeli.
"Intinya dikeluhkan masyarakat. Kalau kita mah pedagang ya berharapnya supaya stok ayam gampang lagi. Harganya normal dan pembeli enggak protes," ujar Bubun.
Akibat naiknya harga ayam, para pembeli mengaku keberatan. Untuk mengganti daging ayam, sebagian masyarakat memilih untuk menggantinya dengan tempe dan tahu.
"Kan sekarang harga ayam mahal. Ya buat ganti protein pakai tempe sama tahu aja sementara yang harganya lebih terjangkau," ujar Cucu Sumiyati (53), seorang warga kepada detikcom, di tempat yang sama. (bbn/bbn)











































