Kerja keras polisi membuahkan hasil. Hanya dalam hitungan hari, rekayasa hilangnya Nining dibongkar polisi. Nining 'mati tenggelam' untuk menghindari dan menghapus utang Rp 35 juta ke bank. Meski begitu, polisi tetap mengedepankan azas kehati-hatian mengingat kondisi Nining yang saat ini mengalami depresi berat.
Pengamatan detikcom dalam setiap wawancara, beberapa kali Kapolresta Sukabumi AKBP Susatyo Purnomo menepuk jidatnya saat berhadapan dengan sejumlah wartawan yang ingin mengkonfirmasi soal Nining.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak kasus Nining menjadi perhatian publik, peranan polisi terlihat dominan, mulai dari merekomendasikan penanganan medis hingga meminta keluarga Nining untuk tenang.
Banyak yang tidak tahu saat upaya polisi meminta Nining untuk dirawat, pihak keluarga sempat menolak dengan alasan tak punya biaya. Lalu Susatyo memberikan jaminan perawatan Nining ditanggung pihaknya.
"Utama bagi kami, kegaduhan ini cepat terungkap. Jangan sampai masyarakat riuh dan mengaitkannya dengan hal gaib. Sejak awal kepada media sudah saya jelaskan, ini logis dan Bu Nining bukan hilang tenggelam, tapi hilang saja. Terbukti tidak ada yang tenggelam kan? Justru yang ada rekayasa atau pura-pura tenggelam saat pulang penuh pasir," beber Susatyo.
Tonton juga 'Cerita Tenggelamnya Nining 1,5 Tahun Lalu Hoax, Apa Motifnya?':
Sejak Nining bikin geger, Susatyo mengaku telepon genggamnya tidak berhenti berdering. Selain wartawan yang ingin mengkonfirmasi, ada koleganya yang sekadar menanyakan soal kisah Nining tersebut.
"Ada yang nanya update pemeriksaan terbaru, ada yang tanya soal cerita dari awal sampai terungkap. Ada yang sekedar nanya, beneran itu hilang tenggelam lalu pulang setelah 1,5 tahun dan banyak lagi," cerita Susatyo.
"Kalau sekarang sudah mulai tenang, tinggal sedikit-sedikitlah update perkembangan penyelidikan. Komitmen saya harus terungkap sampai rangkaian ceritanya utuh," ujar Susatyo.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini