"Seribu porsi makanan yang dibagikan," kata Jhoni di lokasi acara bagi-bagi masakan berbuka puasa, kantor CIMB Niaga, Jalan Lembong, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis 7 Juni 2018.
Chef Jhoni, begitu nama sohornya. Dia saksi sejarah di balik program Humanity Food Truck yang dibesut lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT). Sudah dua tahun Jhoni melakoni aktivitas sosialnya bersama ACT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sang koki kelahiran Yogyakarta ini terlibat langsung mengembangkan Humanity Food Truck ACT berkonsep menyuplai makanan gratis bagi kaum pra-sejahtera dan warga korban terdampak bencana. Dapur berjalan sering menyambangi daerah-daerah di Indonesia.
Humanity Food Truck milik lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT). (Foto: Baban Gandapurnama/detikcom) |
Jhoni tak sendiri memproduksi aneka boga sebanyak 1.000 porsi. Barisan relawan ACT sigap meracik bahan pangan jadi menu siap santap. Dia dan timnya berjumlah 15 orang membagi peran dan tugas.
"Sejak pagi tim ini mengolah hingga mengemas paket masakan. Saya dan beberapa orang sebagai koki, sedangkan lainnya helper. Selepas asar, paket makanan ini sudah siap dibagikan," ujar lelaki berperawakan sedang ini.
Berpengalaman menekuni bidang koki profesional, Jhoni menggaet rekan-rekan seprofesinya terlibat aksi sosial dalam program Humanity Food Truck. Ia mengklaim sajian yang dimasak bagi orang-orang membutuhkan dan penerima manfaat ini berselimut bumbu lezat.
Sembari tersenyum, Jhoni berucap, "Kami memasak makanan terbaik. Tentunya makanan yang sehat, halal dan bergizi. Makanan khas hotel berbintang."
Aktivitas memasak di dapur berjalan. (Foto: Baban Gandapurnama/detikcom) |
Tahun ini, program Humanity Food Truck menyambangi Bandung Raya. Titik singgahnya di kantor CIMB Niaga Kota Bandung, Masjid Al Imtiyaaz (Surapati Core Kota Bandung), Rancaekek dan Pusdai Bandung.
Bukan hanya saat Ramadan, Jhoni pernah turun langsung bersama dapur berjalan ACT ke daerah-daerah terdampak banjir. Ada pengalaman tak terlupakan setiap dia memasak untuk warga korban banjir. Dia berkesempatan mentransfer ilmu bidang memasak kepada warga setempat di dapur umum.
"Waktu berhari-hari hadir di daerah bencana, ada sejumlah warga ingin belajar memasak. Ya kumpul bareng-bareng di dapur sambil saya berbagi cara membuat aneka menu masakan," kata Jhoni.
Aksi Sosial Chef Jhoni
Tangan Jhoni gesit menari-menari saat memasak daging sapi. Terdengar jelas suara api membara dari kompor gas.
Dia memamerkan skill saat menggenggam sutil. Lengan kanannya meliuk-liuk membolak-balikkan masakan di wajan.
Dapur di dalam truk raksasa ini ibarat panggung utama tempat Jhoni menunjukkan ekspresi. Dia mengaku sudah 20 tahun menggeluti profesi koki.
"Dulu kuliah Tata Boga di Yogyakarta," ucapnya yang memakai topi hitam yang bagian sisi menempel tulisan 'Chef Jhoni'.
Peralatan masak menjadi 'kawan' setia Joni. Ragam bumbu hadir menemani kesehariannya.
Terjun ke ranah kegiatan sosial dengan bergabung lembaga kemanusiaan ACT, punya makna tersendiri bagi Joni. Benak dia tergerak kala melihat banyak orang-orang yang membutuhkan bantuan di negeri ini masih perlu atensi.
"Saya punya kemampuan memasak, sudah sepatutnya berbagi. Selama ini kerja koki dalam urusan bisnis, saya dapat penghasilan. Maka saya harus imbangi dengan berkegiatan sosial," tuturnya.
Menyemat juru masak profesional, tak membuat Jhoni terlena. Dia bertekad penuh ketulusan untuk terlibat nyata menebar kebaikan. Masakan lezat ala hotel berbintang ia terapkan melalui program Humanity Food Truck ACT.
Menu berkelas racikan Jhoni dan timnya ini didistribusikan untuk kalangan duafa serta penerima manfaat yang dipetakan ACT dan mitranya. Dia menegaskan bagi-bagi makanan gratis yang diolah di dapur berjalan ini bukan berisi menu sekadarnya.
"Alhamdulillah, sangat berkesan dapat memasak untuk orang-orang membutuhkan dan duafa," ujar Joni yang mengajak para juru masak di Indonesia untuk ikut terjun aksi sosial dan kemanusiaan.
(bbn/bbn)
Aksi Sosial Chef Jhoni
Tangan Jhoni gesit menari-menari saat memasak daging sapi. Terdengar jelas suara api membara dari kompor gas.
Dia memamerkan skill saat menggenggam sutil. Lengan kanannya meliuk-liuk membolak-balikkan masakan di wajan.
Dapur di dalam truk raksasa ini ibarat panggung utama tempat Jhoni menunjukkan ekspresi. Dia mengaku sudah 20 tahun menggeluti profesi koki.
"Dulu kuliah Tata Boga di Yogyakarta," ucapnya yang memakai topi hitam yang bagian sisi menempel tulisan 'Chef Jhoni'.
Peralatan masak menjadi 'kawan' setia Joni. Ragam bumbu hadir menemani kesehariannya.
Jhoni Kusuma sebagai koki Humanity Food Truck ACT. (Foto: Baban Gandapurnama/detikcom) Foto: Baban Gandapurnama |
"Saya punya kemampuan memasak, sudah sepatutnya berbagi. Selama ini kerja koki dalam urusan bisnis, saya dapat penghasilan. Maka saya harus imbangi dengan berkegiatan sosial," tuturnya.
Menyemat juru masak profesional, tak membuat Jhoni terlena. Dia bertekad penuh ketulusan untuk terlibat nyata menebar kebaikan. Masakan lezat ala hotel berbintang ia terapkan melalui program Humanity Food Truck ACT.
Menu berkelas racikan Jhoni dan timnya ini didistribusikan untuk kalangan duafa serta penerima manfaat yang dipetakan ACT dan mitranya. Dia menegaskan bagi-bagi makanan gratis yang diolah di dapur berjalan ini bukan berisi menu sekadarnya.
"Alhamdulillah, sangat berkesan dapat memasak untuk orang-orang membutuhkan dan duafa," ujar Joni yang mengajak para juru masak di Indonesia untuk ikut terjun aksi sosial dan kemanusiaan.












































Humanity Food Truck milik lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT). (Foto: Baban Gandapurnama/detikcom)
Aktivitas memasak di dapur berjalan. (Foto: Baban Gandapurnama/detikcom)
Jhoni Kusuma sebagai koki Humanity Food Truck ACT. (Foto: Baban Gandapurnama/detikcom) Foto: Baban Gandapurnama