Tenaga medis tersebut siap membantu dan mengecek kesehatan para pemudik yang melintas di jalur selatan wilayah Ciamis. Kepala Dinas Kesehatan Ciamis drg Engkan Iskandar menuturkan dari 37 Puskesmas yang disiagakan itu di antaranya 20 puskesmas melayani rawat inap, sisanya puskesmas biasa.
"Untuk yang berada di jalur protokol atau jalur yang digunakan mudik ada 16 Puskesmas yang siap siaga 24 jam, di jalur alternatif ada 21 puskesmas yang on call," ujar Engkan saat dihubungi, Senin (4/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menyiagakan puskesmas, Dinkes mendirikan 9 Pos kesehatan di sepanjang jalur mudik. Pos kesehatan ini bisa dimanfaatkan pemudik untuk beristirahat dan mengecek kesehatan selepas berkendara jauh. Sehingga saat melanjutkan perjalanan dalam kondisi sehat dan selamat tiba di kampung halaman.
Tempatnya yaitu di rest area Cihaurbeuti, Warudoyong, Pos Alun-alun, di Sindangarasa, Terminal Ciamis, Hayawang Kawali, Karangkamulyan, Cikohkol Banjarsari dan di Bendungan Manganti perbatasan Ciamis-Jawa Tengah.
"Jumlah perawat, tenaga medis yang disiagakan sebanyak 469 orang, dokter umum 64 orang dan dokter spesialis delapan orang. Semuanya disiagakan tapi tentunya diatur penjadwalannya," tutur Engkan.
Menurut Engkan, 41 ambulans dipastikan laik jalan. Sebab pihaknya sudah mengecek kondisi kendaraan. Tercatat 51 orang berikut cadangan dipercaya mengemudikan ambulans .
"Semua petugas kesehatan kami siagakan, tidak ada yang libur semua siaga tapi tentunya diatur waktunya. Diharapkan supaya betul melaksanakan tugas dengan rasa tanggung jawab," katanya.
Dia menjelaskan Dinkes siap mengantisipasi adanya kejadian luar biasa (KLB), seperti keracunan makanan, ISPA, gangguan pencernaan atau diare. "Penyakit seperti diare dan keracunan makanan itu bisa saja terjadi, kami sudah siap mengantisipasinya, evakuasi dengan ambulans," ujar Engkan. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini