Pantauan detikcom, massa dua kubu sempat terlibat saling provokasi. Terpisah jarak 100 meter menggunakan kendaraan komando dan pengeras suara massa saling meneriakkan kalimat pecundang.
Personel gabungan TNI Polri mengambil posisi di tengah, beruntung tidak ada gesekan yang terjadi saat massa saling provokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Massa dari Komat kemudian memilih mengalah dan membubarkan diri, disusul massa dari Front Sugih Mukti.
Kapolres Cianjur, AKBP Soliyah menyebut ada sekitar 700 personel gabungan yang melakukan pengamanan aksi massa. Upaya meredam massa sendiri telah dilakukan secara maksimal.
"Dari kami ada 1 SSK Dalmas, 1 SSK Brimob dan bantuan dari Kodim dan Subdenpom total 700 personel diterjunkan. "Pencegahan konflik sudah dilakukan, seperti dilihat sendiri tidak ada gesekan yang berarti. Massa kita minta membubarkan diri dengan pengawalan penuh dari anggota selama dalam perjalanan," kata Soliyah.
Terkait rencana aksi susulan Soliyah mengaku belum menerima pemberitahuan, dia berharap pendemo bisa menahan diri mengingat bulan Ramadhan yang tinggal menghitung hari.
"Saya berharap situasi bisa terjaga aman, nyaman dan kondusif bisa cooling down dulu lah. Kalaupun memang ada aksi nanti lah setelah bulan puasa," tutur Soliyah. (bbn/bbn)