Pengeroyokan berlangsung di halaman parkir kawasan perbelanjaan oleh-oleh Aladin, Jalan Otista, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (6/5) malam, sekitar pukul 20.00 WIB.
Versi Raden, saat itu ia menggunakan sepeda motor hendak membeli buah-buahan di sebuah lapak yang lokasinya berseberangan dengan Aladin. Selagi hendak berbelok menuju kios buah, dari arah yang sama melaju dua unit mobil yang ditunggangi para pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Raden tidak mengenal para pelaku. Saat dikeroyok para pelaku, Raden sempat menyampaikan bahwa dia anggota TNI.
"Dikasih tahu, tapi mereka malah terus ngomong, berani kamu sama saya katanya," ujar Raden kepada wartawan saat ditemui di rumahnya, Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (7/5) malam.
Selain dikeroyok menggunakan tangan kosong oleh belasan pelaku, Raden mengaku ditodong senjata api oleh salah seorang pelaku.
"Mereka bawa senjata warna silver. Ditodongkan," kata Raden.
Sejauh ini pimpinan Ormas Pagar sudah mengakui ulah anggotanya terhadap prajurit TNI tersebut. Namun versi dari pengeroyok soal pemicu dan motif kasus ini belum terungkap.
Perkara pengeroyokan ini ditangani Satreskrim Polres Garut. Polisi sudah memeriksa lima orang anggota ormas Pagar yang diduga terlibat pengeroyokan. Pada Senin (07/05) sore, lima anggota ormas itu menyerahkan diri ke kantor polisi militer.
"Pasti kita akan tindak lanjuti sesuai ketentuan yang ada," ucap Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna.