"Kronologi kejadiannya, pelaku (Virno) memesan taksi online melalui handphone yang menurut keterangan tersangka adalah milik temannya. Lalu 30 menit datanglah taksi online tersebut. Pelaku langsung naik taksi," kata Indra saat ekspose di halaman Mapolres Bandung, Soreang, Senin (7/5/2018).
Sebelum merampas mobil Agya bercat merah dan nopol F 1220 YA milik korban, Indra mengungkapkan, pelaku sempat menjerat leher sang sopir menggunakan sabuk pengaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Indra, mobil korban sempat dibawa pelaku untuk dijual ke wilayah Garut. Lantaran mobil tidak laku dijual, Virno kembali ke Rancaekek menjemput pacarnya untuk mengajak kencan.
"Tersangka membawa kendaraan ke arah Garut. Namun tidak ada yang beli. Keesokan harinya, tersangka kembali ke arah Rancaekek, ke rumah pacarnya. Ia mengajak pacarnya jalan-jalan," ucap Indra.
![]() |
"Korban mencoba menghentikan kendaraan tersebut. Dia meminta tolong ke masyarakat sekitar dan Polsek Rancaekek," katanya.
Masyarakat yang mendengar teriakan korban itu bergegas menghentikan kendaraan tersebut. Tak lama, anggota polisi mendatangi TKP serta meringkus tersangka dan barang bukti mobil.
"Kaca pecah (dipecahkan warga), tersangka dipaksa turun tapi tersangka tidak turun. Masyarakat yang ada di TKP melakukan pemaksaan, tapi bisa dicegah oleh anggota," tuturnya.
Indra menambahkan terkait tembakan peringatan yang diletuskan oleh anggotanya itu bertujuan memberikan peringatan kepada warga agar tidak main hakim sendiri. "Jadi itu sebetulnya petugas ingin jangan sampai si pelaku dihakimi oleh masa," ujar Indra.
Di tempat sama, Virno beralasan ulah kriminalnya tersebut karena desakan ekonomi. "Kebutuhan ekonomi. Saya melakukan (begal) itu sendiri. Monilnya sempat dibawa ke Garut untuk dijual," ucap Virno singkat. (bbn/bbn)