Salah seorang mahasiswa Mahdi Jauhari menuturkan bentrokan ini bermula saat sekelompok mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi dan Dakwah merayakan keberhasilan masuk final kompetisi sepak bola kampus.
"Memang saya sama teman-teman (mahasiswa) konvoi ke kampus setelah masuk final," kata Mahdi saat dikomfirmasi detikcom, Jumat (4/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami memang meluapkan kegembiraan dengan gerang - gerung motor. Terus pas mau lewat jalur berlawanan arah ditahan satpam. Sempat ada adu mulut, tapi tiba-tiba ada satpam yang pukul sama dorong motor teman kami," tutur dia.
Keributan antara sekelompok mahasiswa dan satpam tak terhindarkan. Namun, tiba-tiba tak lama kemudian ada sekelompok warga sekitar yang menghampiri kerumunan. Warga menyebut ada yang memancing kehadiran mereka.
"Siapa yang tadi nantang warga," ungkap dia mempraktikkan pertanyaan sekelompok warga.
Situasi yang memanas, membuat bentrokan tak terbendung. Aksi dorong-mendorong, lempar helm hingga adu jotos mewarnai bentrokan tersebut. Bahkan, sambung dia, warga sekitar sempat mencari-cari mahasiswa terlibat bentrokan di area kampus.
"Ada beberapa teman kami yang luka-luka dipukulin sama warga," kata Mahdi
Mediasi terhadap kedua belah pihak sudah dilakukan oleh Polsek Panyileukan dengan disaksikan pihak kampus. Baik mahasiswa dan warga sekitar sudah membuat surat pernyataan untuk tidak memperpanjang perselisihan ini.
"Mediasi tadi alhamdulillah kasih solusi untuk kesalahpahaman ini, sudah kondusif. Secara keseluruhan mahasiswa meminta maaf," kata Kapolsek Panyileukan Kompol Herbas Sudewo, Kamis (3/5) malam. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini