Menurut Solihin, gerombolan vandal itu dipastikan bukan para buruh yang menggelar aksi demo di depan Gedung Sate. Namun ia menilai ada sekelompok orang yang memanfaatkan momen untuk berulah.
"Kalau saya lihat ini bukan aspirasi teman-teman buruh. Tapi seperti halnya di kota lain, Yogya. Itu orang menumpang menciptakan kondisi tidak harmonis," ujar Solihin di Arcamanik Sport Center, Kota Bandung, Rabu (2/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Solihin menjelaskan perbuatan vandalisme tersebut tidak masuk dalam aksi demo yang bertujuan untuk menyampaikan aspirasi. "Tentu ini bisa terlihat siapa yang demo dan mana yang merusak. Kalau demo itu tertib kemarin di Gedung Sate dan tidak ada perusakan," katanya.
Vandalisme tidak hanya dilakukan di tembok, tapi sejumlah fasilitas umum seperti gerai ATM, spanduk, bahkan mobil yang terparkir menjadi sasaran corat-coret dengan identitas berbentuk seperti huruf 'A'. Bahkan sejumlah ruas jalan dicorat-coret menggunakan pylox cat merah dan putih.
![]() |
"Saya kira kita tidak hanya berbicara perusakan pada kantor pemerintahan, tapi juga fasilitas umum. Tentu akan kita laporkan dan harus segera ditindak," tuturnya.
Solihin meminta warga tidak terpancing dan merapatkan barisan agar aksi provokatif tersebut bisa dicegah sehingga keindahan, ketertiban dan kenyamanan di Kota Bandung bisa terus terjaga.
"Sekarang kita sedang masuk tahun politik. Jangan sampai kita terpancing dan jangan sampai kita dikendalikan oleh orang lain," ucap Solihin. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini