Kapolres Cirebon AKBP Risto Samodra mengatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab kejadian runtuhnya tembok gudang walet tersebut. Secara kasat mata, sambung Risto, tembok gudang walet yang lokasinya beriringan dengan sanggar seni tersebut kondisinya sudah lapuk.
"Memang kalau kita lihat gudangnya sudah tua. Tapi kami masih melakukan proses penyelidikan dengan stakeholder lainnya," kata Risto melalui pesan singkat, Senin (16/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menyelidiki penyebab kejadian, Risto menambahkan, pihaknya melakukan penanganan lanjutan, salah satunya dengan meruntuhkan seluruh tembok gudang walet.
"Alat berat sudah dikerahkan. Sekitar bangunan gudang itu kita robohkan. Kita imbau warga sekitar jangan di situ masih berbahaya," katanya.
Polisi telah mengantongi identitas pemilik gudang tersebut. Menurut dia, gudang walet itu sejak lama tak digunakan.
"Punya orang Kecamatan Arjawinangun, pemiliknya tidak tinggal di lokasi. Kita masih melakukan penyelidikan," kata Risto.
Sanggar seni di Cirebon ambruk tertimpa runtuhan tembok gudang walet. Kejadian tersebut menewaskan tujuh orang yang tengah berlatih gamelan di sanggar.
Peristiwa itu terjadi di Desa Gegesik Wetan, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (16/4/2018). Kapolres Cirebon AKBP Risto Samodra menjelaskan kejadian bangunan runtuh berupa tembok gudang walet yang menimpa sanggar seni itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.
"Totalnya 11 orang, tujuh meninggal dan empat mengalami luka-luka," kata Risto.
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini