"Bukan kaget lagi, saya terpukul," ujar Rosidin kepada wartawan saat dikonfirmasi via sambungan telepon, Kamis (11/4/2018).
Rosidin tak tahu menahu ihwal praktik pemerasan dilakoni napi Lapas Jelekong. Sebab dia baru menjabat sebagai Kalapas Jelekong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini pihaknya belum dapat membenarkan aksi sejumlah napi melakukan pemerasan. Termasuk pengakuan dari beberapa napi yang menyebut uang masuk ke kantong beberapa petugas lapas.
"Saya belum bisa katakan itu benar. Tapi memang kami sudah diperiksa inspektorat, hasilnya tunggu saja," ucap Rosidin.
Kasus pemerasan tersebut terungkap oleh jajaran Polrestabes Bandung. Para napi memanfaatkan media sosial untuk menjerat korban. Intens berkomunikasi, korban lalu diajak melakukan virtual seks. Pelaku mengajak chat seks, phone sex bahkan video call sex.
Saat terjadinya video call sex, pelaku merekam. Rekaman itulah yang dijadikan 'senjata' pelaku untuk memeras korban. Pelaku meminta sejumlah uang agar video tak tersebar. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini