.webp)
Pukul 12.00 WIB, Yadi menghembuskan nafas terakhirnya. Sekitar Pukul 15.00 WIB jasad Yadi dibawa keluarganya.
Sejumlah kerabat dan keluarga Yadi menangis di pintu gerbang Ruang gawat Darurat RSUD Cikopo Cicalengka. Bahkan, adik Yadi tak sadarkan diri dan digotong oleh keluarganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Nana, saat anak keduanya itu dilarikan ke RSUD Cicalengka sudah dalam keadaan lemas. "Dia mengaku pusing dan mual. Beberapa jam setelah masuk rumah sakit langsung meninggal," jelasnya.
 Foto: Wisma Putra |
Kepada detikcom, Nana mengaku ia tidak mengetahui anaknya itu menenggak miras di mana dan dengan siapa. "Saya tahunya dia mabuk hari Jumat," tambah Nana.
Sementara itu salah satu warga Desa Babakan Peutey, Enah (70) mengatakan, anaknya Jajang turut menjadi korban dalam kejadian ini. Jajang masih dirawat secara intensif di RSUD Cikopo Cicalengka.
"Anak saya awalnya enggak ngaku (minum miras), dia bilang keracunan batagor. Akhirnya dibawa ke rumah sakit karena muntah terus-menerus, setelah diperiksa dan diketahui oleh dokter baru ngaku," ujar Enah.
Hingga petang ini, para pelayat yang merupakan keluarga dan kerabat korban terus berdatangan. Salah satunya Jani (49) warga Kampung Cikopo, Desa Babakan Peteuy, Kecamatan Cicalengka.
"Tetangga saya meninggal tiga orang. Seorang warga Kampung Cikopo, Desa Babakan Peutey dan dua warga Kampung Cipeutag, Desa Tenjolaya," ujarnya.
Jani menambahkan, dari 9 orang warga yang masih dilakukan perawatan di RSUD Cikopo Cicalengka, satu di antaranya merupakan tetangganya. "Ada satu orang lagi. Katanya mereka tewas setelah minum minuman oplosan Gingseng. Minumnya gingseng, dicampur," pungkasnya.
(ern/ern)
