"Kasus itu masih didalami. Termasuk kita dalami adanya biaya yang dikeluarkan siswa," ujar Kabid Humas Polda Jabar AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko via sambungan telepon, Kamis (5/4/2018).
Dugaan kebocoran USBN tersebut tersebar melalui grup aplikasi perpesanan WhatsApp. Terduga penyebar, membuat grup dan menyebarkan soal dan kunci jawaban melalui grup tersebut. Ada dua grup yang berisi sejumlah siswa di Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk modusnya sendiri, sambung dia, polisi masih mengkonstruksi data yang ada. Sehingga pihaknya belum menyimpulkan adanya kebocoran tersebut.
"Apakah ini modus penipuan yang artinya soal dan kunci jawaban ternyata tidak ada atau ini benar-benar terjadi kebocoran. Nah sejauh ini belum ada kesimpulan," kata dia.
Seperti diketahui, FAGI mengindikasi adanya kebocoran soal dan kunci jawaban USBN tingkat SMA se-Jabar. FAGI meminta polisi segera mengusut dugaan kebocoran soal dan kunci jawaban USBN SMA di Jawa Barat.
Ada dua kemungkinan penyebab kebocoran yang harus ditelusuri. Ketua FAGI Kota Bandung Iwan Hermawan mengatakan distribusi soal dan kunci jawaban yang berupa soft copy sangat rentan terjadi penyalahgunaan. Pasalnya, sambung dia, mudah untuk disebarluaskan.
Ia menuturkan ada dua kemungkinan kebocoran soal dan kunci jawaban USBN ini terjadi. Pertama ada oknum internal yang membocorkan soft copy itu atau adanya pihak luar menyadap komputer sekolah.
Polisi langsung bergerak. Tanpa menunggu laporan, Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo langsung membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus tersebut. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini