Kedua pelajar SMP dan SMK warga Desa Bugel Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat ini berniat berangkat ke Jakarta namun kehabisan ongkos.
"Dua anak ini kami pastikan tidak diculik geng motor, mereka lari dari rumah mau ke Jakarta tapi kehabisan ongkos. Akhirnya terdampar di Bandung" ujar kapolresta Tasikmalaya AKBP Febry mM'ruf di kantornya, Minggu (01/04/2018)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keduanya ditemukan Sabtu dini hari setelah pihak keluarga dibantu polisi serta KPAID Kabupaten Tasikmalaya melakukan pencarian. Keduanya tidak bisa mengontak keluarga karena telepon genggamnya mati.
Korban ditemukan telantar di Gedung Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jalan Diponogoro Kota Bandung, Jawa Barat.
Lebih lanjut Febry mengatakan, pihaknya akan melakukan upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang. Menurutnya, selain melakukan sosialisasi dengan melibatkan Bhabinkamtibmas, pendekatan keagamaan juga harus ditempuh.
"Kita akan cegah hal ini terjadi lagi dengan melibatkan anggota juga," ucapnya.
Sementara itu, rencananya kedua korban akan jalani visum Senin esok untuk mengungkap ada dan tidaknya tindakan kejahatan seksual selama pelarian. KPAID Kabupaten Tasikmalaya juga berencana melaporkan pria yang membawanya dari rumah atau turut membuat kedua korban lari dari rumah.
"Saya akan dampingi korban visum dan KPAID akan laporkan pria yang fasilitasi anak ini keluar dari rumah," ujar Ato Rinanto, Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya melalui pesan singkat. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini