Kedua korban mengaku kabur dari rumah dengan difasilitasi seorang pria yang dikenalnya melalui media sosial. Menurut Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Tasikmalaya Ato Rinanto motif keduanya kabur ingin mencari kebebasan karena merasa terkekang oleh orangtua. "Pengen bebas karena merasa dikekang ini anak, akhirnya keluar rumah," ujar Ato saat ditemui di rumah salah satu korban.
Kedua remaja tanggung ini meninggalkan rumah dengan bantuan pria yang dikenalnya melalui jejaring sosial facebook. KPAI Tasikmalaya masih mendalami, pria yang sudah diketahui identitasnya ini berandal motor atau anggota punk.
Selama di luar rumah, kedua korban berpindah-pindah tempat mulai Ciamis, Majalengka hingga Bandung. Mereka bertahan hidup dengan menghabiskan bekal uang Rp 150 ribu uang hasil nyuri dari ayahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Mumu, salahsatu orangtua korban mengaku senang anaknya ditemukan dalam keadaan selamat. "Sudah ngobrol katanya pengen maen ajah cari kebebasan," ujar Mumu yang mengaku akan semakin sayang pada anaknya. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini