"Saya dan ibu juga dengar, ada suara teriakan sekitar jam 21.00 WIB. Saya sedang berada di ruang tengah sementara ibu sedang ke air," kata Dede Bemo (34), warga Kampung Legok Arey, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi.
Teriakan tersebut terdengar hanya satu kali. Dede dan ibunya meyakini suara itu adalah suara laki-laki dewasa. "Suara teriakan laki-laki, seperti mengaduh dan hanya terdengar satu kali," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Gunung Sampai merupakan area perkebunan mahoni dan jati kebon (jabon). Warga mengakui tempat itu terkenal angker. "Kalau saya sih sudah berapa kali liat penampakan di tempat itu, kebetulan rumah saya berhadap-hadapan langsung. Saya enggak takut sama yang begituan, kalau sama orang jahat baru takut," ujarnya.
Jumat pagi (23/3/2018) sekitar pukul 05.30 WIB, mertua Agung, Budi (40) yang tak lain kakek Rafi menemukan jenazah cucunya tersebut tergeletak di tanah. Budi menemukan cucunya tersebut karena mendengar suara cucunya yang memanggil-manggil dirinya. Selang satu jam kemudian jasad Agung Akbar sang ayah ditemukan warga menggantung setinggi 4 meter di atas lokasi putranya ditemukan.
Sementara itu Kasatreskrim Polres Sukabumi AKP Yadi Kusyadi menyebut hasil pemeriksaan visum luar korban diketahui meninggal dunia sekitar 8 jam - 9 jam sebelum ditemukan.
"Dokter menyebut kematian sekitar 8 jam - 9 jam sebelum ditemukan, jadi kalau ditemukan sekitar jam 05.30 WIB berarti korban meninggal sekitar pukul 21.30 WIB - 22.30 WIB," terang Yadi.